Satu Orang Cidera dalam Aksi Tolak Tambang Emas

Korban cidera bernama Saparuda merupakan kader GMNi Aceh Tengah. Pantauan wartawan di lokasi korban sempat diseret ke dalam gedung dewan oleh sejumlah orang berseragam Sat Pol PP dan seragam kemeja putih.

Takengon | lingePost : Satu orang mengalami cidera dalam aksi unjukrasa di DPRK Aceh Tengah, Senin.

Aksi penolakan terhadap tambang emas oleh massa yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Adat Gayo Menolak Tambang (Amanat) sempat diwarnai kericuhan dan mengakibatkan satu perserta aksi cidera dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Korban cidera bernama Saparuda merupakan kader GMNi Aceh Tengah. Pantauan wartawan di lokasi korban sempat diseret ke dalam gedung dewan oleh sejumlah orang berseragam Sat Pol PP dan seragam kemeja putih.

Sesampai di ruang lobi gedung dewan korban tampak pingsan tak berdaya lalu orang-orang yang tampak menyeret paksa korban meninggalkannya begitu saja.

Massa yang mengetahui adanya korban cidera tersebut juga sempat terpancing emosi hingga bentrokan dan saling dorong dengan pihak keamaan tak terelakan.

Sebelumnya, massa memulai aksi dengan melakukan orasi di Bundaran Simpang Takengon lalu berpindah ke Gedung DPRK Aceh Tengah.

Ketua DPRK Aceh Tengah Ansarudin Syarifuddin Naldin sempat menemui massa di halaman gedung dewan dan meminta waktu untuk dirinya dapat menghubungi pihak pemerintahan terkait tuntutan massa.

Ditengah aksi massa juga sempat mendatangi Kantor Bupati Aceh Tengah yang hanya bersebelahan dengan gedung dewan untuk tujuan hendak meminta penjelasan langsung dari Bupati Shabela Abubakar.

Namun massa hanya ditemui oleh Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus. Dia menyampaikan bahwa bupati sedang tidak berada di tempat.

Karena itu massa akhirnya kembali ke gedung dewan. Setelah menunggu massa pun dipersilahkan memasuki ruang sidang gedung dewan untuk menyampaikan tuntutan mereka.

 

 

Reporter : Kurnia Muhadi
Editor :