Massa Aksi Tolak Tambang Tagih Janji Lembaga DPRK Aceh Tengah
Takengon | lingePost - Aksi unjuk rasa oleh Masyarakat Tolak Tambang Gayo di Gedung DPRK Aceh Tengah pada hari senin, tanggal 16 September mendatang di hadiri ratusan massa.
Dikatakan Nur Anissa Korlap Aksi Tolak Tambang Gayo, massa tolak tambang emas di gunung Abong Linge oleh PT. Linge Mineral Resources akan di hadiri ratusan massa dari berbagai elemen sivil masyarakat.
Lanjutnya, Aksi ini merupakan menagih janji tuntutan tolak tambang terhadap Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Tengah pada hari Jum'at dua pekan yang lalu.
Sesuai dengan kesepakatan antara Pimpinan DPRK sementara dan massa aksi waktu itu, pada hari senin 16 September kami akan datang kembali menyerbu gedung DPRK Aceh Tengah menagih janji tuntutan penolakan tambang di Linge oleh Lembaga DPRK Aceh Tengah serta menyurati Gubernur Aceh untuk melanjutkan moratorium tambang. Pungkasnya.
"kami akan aksi untuk menyuarakan penolakan tambang oleh PT.LMR di linge, supaya penolakan ini menjadi tugas mereka dan disampaikan kepada Gubernur Aceh untuk melanjutkan moratorium," pungkas Nur Anissa.
Disamping itu dikatakan Anissa, sektor pertambangan resmi berskala besar terkena dampak serius terhadap kami kaum perempuan. Sumber daya alam yang biasanya di gunakan untuk kebutuhan hidup kami di rusak dan di abaikan oleh perusahaan.
Nissa menyoroti lemahnya pemenuhan hak kaum perempuan di wilayah tambang. Menurutnya, kaum perempuan lah yang paling banyak menerima dampak negatif dari eksploitasi tambang, baik dari sisi sosial dan ekonomi.
Kehadiran pertambangan besar mengancam kehidupan dan mata pencaharian penduduk setempat, seperti berkebun, bersawah, berternak dan kehilangan sumber daya hutan, seperti rotan, madu, bambu, rusa, menangkap ikan, kebutuhan air bersih yang selama ini menghidupi kami. Tutup Nissa
Rel