Jalan Rusak di Kilometer 92 Takengon-Bener Meriah Terancam Putus

Takengon – lingepost.com : Jalan rusak di kawasan Kampung Redines - Kilometer 92, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, akibat tanah tepi jalan yang tergerus kini semakin parah dan terancam putus.

Kerusakan jalan semakin parah dengan retakan tanah yang semakin melebar terjadi setelah hujan lebat mengguyur Dataran Tinggi Gayo, pada hari Minggu kemarin (6/3).

Warga setempat yang rumahnya berada di sisi jalan rusak tersebut, Khairul Efendi, kepada Rakyat Aceh mengatakan bahwa kerusakan di ruas jalan negara ini telah berlangsung cukup lama namun tak kunjung mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Menurutnya, sejak awal kerusakan jalan terjadi disebabkan karena drainase jalan yang tidak sesuai, sehingga aliran air saat hujan memotong badan jalan dan menyebabkan dinding tanah tepi jalan terus terkikis, hingga semakin melebar sekarang ini.

Sebagai warga setempat dan sekaligus pengguna jalan, Khairul Efendi, mengaku kecewa karena jalan rusak tersebut hingga kini belum juga diperbaiki secara maksimal.

"Jadi kita sebagai pengguna jalan kecewa. Ini sangat merugikan. Kita bayar pajak tapi jalan yang kita pakai tidak layak, kan rugi kita," kata Khairul Efendi, saat ditemui Rakyat Aceh di depan rumahnya yang berada persis disisi ruas jalan rusak, Senin (7/3).

Soal kewenangan perbaikan jalan yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Aceh karena berstatus sebagai jalan negara, pria ini menanggapinya sederhana. Dia hanya berujar bahwa masyarakat yang membayar pajak seharusnya mendapat fasilitas jalan yang layak.

"Itu terserah kepada pemerintah. Kami yang kami tahu bahwa jalan yang kami pakai seharusnya layak. Dananya sudah ada, masa itu (Jalan rusak) tidak bisa di beresin. Bukan alasan itu," ujar pria ini.

Lanjutnya, sejak setahun lebih ruas jalan tersebut mengalami kerusakan sudah terjadi dua kali kecelakaan pengendara yang melintas.

"Tahun lalu Motor Taff jatuh ke bawah sana. Terus orang bawa honda (Sepeda motor) juga jatuh. Jadi memang membahayakan jalan ini," ucapnya seraya menyebutkan bahwa kerusakan jalan semakin parah dalam 5 bulan terakhir.

Sebagai jalan yang menghubungkan Kabupaten Aceh Tengah dengan kabupaten lainnya di Aceh, ruas jalan ini selalu ramai dilewati pengendara setiap harinya.

Untuk menjaga keamanan di ruas jalan tersebut selama ini bagian jalan yang rusak diberi batas dengan merentangkan garis polisi dan rambu tanda bahaya, juga secara khusus dijaga setiap harinya oleh personel Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tengah yang mengatur lalulintas di kawasan tersebut. (mag-66/Rakyat Aceh-Selasa 8 Maret 2016)