Siapa Nenek Moyang Orang Gayo, Apa Arti Gayo, dan Reje Linge Berasal Dari Suku Apa?

Laporan : Kurnia Muhadi

Takengon - lingepost.com : Pertanyaan tentang asal usul orang Gayo kerap muncul dari para wisatawan asing yang berkunjung ke Kabupaten Aceh Tengah.

Hal itu dikatakan oleh seorang guide wisata di Takengon bernama Arifin. Dia menyebut deretan pertanyaan tentang siapa nenek moyang orang Gayo, apa arti nama Gayo, dan Reje Linge berasal dari suku apa, pernah ditanyakan oleh wisatawan dari Eropa kepada dirinya.

Arifin mengaku tak mampu menjawab seluruh pertanyaan tersebut. Pria ini kemudian berkmaksud melempar kembali pertanyaan-pertanyaan itu diranah publik untuk bisa dijawab oleh masyarakat Gayo yang memiliki pemahaman tentang sejarah.

Dia menyebut ada 10 pertanyaan dari wisatawan Eropa tersebut, yakni :

1. Siapa nenek moyang orang Gayo?
2. Gayo berasal dari kata apa dan apa artinya?
3. Reje Linge berasal dari suku apa?
4. Beberapa informasi menyebutkan bahwa pusara Reje Linge di Kampung Linge saat ini adalah keturunan Reje Linge ke-12, bila itu benar maka pusara Reje Linge ke-1 ada dimana?
5. Siapa sebenarnya nama asli Reje Linge?
6. Sejak kapan Reje Linge itu dilantik menjadi Reje Linge dan siapa-siapa yang ikut melantiknya?
7. Siapakah keluarga sedarah Reje Linge?
8. Siapa isteri pertama Reje Linge dan berapa orang saudara sedarahnya?
9. Berapa keturunan dari Reje Linge ke-1?
10. Di dalam silsilah Raja Batak dikenal sebutan "Si Gayo". Apa kaitan suku Batak dengan suku Gayo?

Arifin menjelaskan bahwa pengetahuan sejarah tentang Gayo yang dia miliki hanya sebatas dari buku-buku yang pernah dia baca. Dia mengaku telah banyak membaca buku tentang Gayo namun tidak pernah menemukan jawaban yang tepat untuk sejumlah pertanyaan yang datang padanya, seperti yang dia sebutkan diatas.

Untuk itu dia mengharapkan adanya kepedulian pemerintah daerah dan masyarakat Gayo pada umumnya, untuk mulai melakukan penelitian tentang sejarah Gayo, agar jati diri orang Gayo bisa diketahui dengan adanya fakta sejarah yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Pria ini juga mengaku menggagas penelitian ilmiah tentang asal usul orang Gayo bersama 4 orang ahli di bidangnya dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yokyakarta.

"Ada dua orang sejarawan, satu arkeolog, dan satu orang antropolog. Kita sudah menjalin komunikasi dengan mereka. Kegiatan penelitian kita jadwalkan dimulai pada Januari 2016 dan selesai pada Agustus 2016," kata Arifin kepada lingepost.com di Takengon, Selasa 23 November 2015.

Dia berharap penelitian yang dilakukan nantinya dapat melahirkan temuan ilmiah tentang asal usul orang Gayo.

"Saya mengharapkan dukungan dari semua pihak dan pemerintah daerah untuk terlaksananya kegiatan penelitian ini," ucapnya.

Arifin adalah sosok pria yang telah menggeluti pekerjaan sampingan sebagai guide wisatawan asing di Aceh Tengah sejak tahun 1979. Selain itu dia juga bekerja sebagai staf di Bapedda Aceh Tengah.

Pria ini sangat fasih berbahasa inggris. Sejak menjadi guide wisatawan asing dia mengaku selalu dihubungi oleh wisatawan baru yang mengetahui informasi tentang dirinya dari para wisatawan yang pernah bersamanya di Aceh Tengah.

"Wisatawan yang pernah bersama saya kebanyakan datang untuk melakukan penelitian tentang berbagai hal," sebut Arifin.

Lanjutnya, para wisatawan selalu punya pertanyaan tentang asal usul orang Gayo yang tak seluruhnya bisa dia jawab. Arifin sangat berharap, suatu saat peranyaan-pertanyaan tersebut dapat memiliki jawabannya setelah adanya penelitian yang dilakukan, hingga orang Gayo dapat mengetahui jati dirinya sebagai satu suku bangsa yang telah membangun peradaban Gayo gemilang sejak masa lampau.