Ini Pesan Bupati Kepulauan Seribu saat Pulang Kampung ke Gayo

Laporan : Kurnia Muhadi

REDELONG – LINGE POST : Pria asal Gayo yang saat ini menjabat Bupati Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, yakni Drs Irmansyah MSc, pulang ke kampung halamannya di Dataran Tinggi Gayo tepatnya Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis 2 November 2017.

Kedatangan Irmansyah disambut Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bener Meriah yang juga bernama Irmansyah. Sang Bupati Kepulauan Seribu itu mendarat di Bandara Rembele Bener Meriah.

Kesempatan pulang kampung juga dimanfaatkan Irmansyah bertemu sejumlah tokoh Gayo. Pria ini berharap wilayah Gayo khususnya Aceh Tengan dan Bener Meriah bisa saling mendukung dalam membangun daerah.

“Kunci untuk membangun daerah hanya satu, kita harus bersama-sama menyatukan visi. Mengintegrasikan semua program, sehingga betul-betul satu dengan yang lain bisa mendukung,” tuturnya.

Irmansyah mencontohkan bahwa Kepulauan Seribu dibawah kepemimpinannya sekarang juga tengah bersama-sama semua komponen menyatukan visi.

“Visi apa, visi bahwa Kepulauan Seribu ini sudah menjadi salah satu dari 10 kawasan strategis parawisata nasional, sehingga semua harus bergerak bersama-sama, secara sederhana nanti bisa menjadi untuk bahan sharing,  perbandingan,” ucapnya.

Dijelaskan, sebelum dirinya memimpin Kepulauan Seribu program pembangunan disana juga belum terintegrasi dengan baik.

“Disana ada namanya resot Pulau Air, ada resot Pulau Putri, Pulau Sepat, Bidadari, tapi diantara masing-masing pulau tidak ada saling mempromosikan, sesama resot tidak saling mempromosikan, mereka jalan masing-masing.”

“Nah, saat ini saya sedang bangun komitmen dengan meraka semua, supaya berkomitmen untuk saling memberikan dukungan. Kalau disini (Tanoh Gayo-red) juga sama, artinya betul-betul harus duduk bersama, semua sector yang ada, mungkin kalau kita lihat sector ekonomi, karena akan cukup berkembang, entah itu perusahaan kopi harus bangun komitmen bersama, supaya saling mendukung.”

“Jangan diantara perusahaan kopi saling menjatuhkan,  kalau seperti itu nanti kita lemah, masuklah nanti investor asing sehingga berusaha menguasai dan kemudian kita tidak kuat. Kalau kita tidak jaga lahan kita akan habis dibeli oleh mereka, kalau harga satu hectare katakan 100 juta ada yang tawar 500 juta habislah lahan kita, dan sekarang ini sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh investor. Mmaka itu, kita harus bersama-sama membangun program, membangun komitmen bersama, itu yang penting,” tutur Irmanysah.

Terkait kawasan ekonomi, khusus yang merupakan program pemerintah pusat yang melibatkan Dataran Tinggi Gayo sebagai kabupaten penyangga, kata Irmansyah,  harus ada komunikasi intensif yang harus dibangun bersama dengan kawasan ekonomi khusus lainnya.

“Lalu ambil posisi kita ada dimana, supaya jelas. Dalam perencanaan, kita merencanakan apa, dan mereka merencanakan apa, sama-sama saling mensuport,” ujarnya.