Prof. Dr. Eske Willerslev Dari Copenhagen Ikut Meneliti Kerangka Prasejarah Gayo
Laporan : Kurnia Muhadi
Takengon – lingepost.com : Peneliti internasional Prof. Dr. Eske Willerslev dari Universitas Copenhagen Denmark, dipastikan ikut membantu penelitian yang telah dimulai oleh para peneliti dari Balai Arkeologi (Balar) Medan, terkait temuan kerangka prasejarah Gayo berusia ribuan tahun, di Kabupaten Aceh Tengah.
Ketua Tim Peneliti Balar Medan, Ketut Wiradnyana, kepada lingepost.com mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki kesepakatan bersama dengan pihak Eske Willerslev, baru-baru ini.
Seluruh biaya untuk kebutuhan penelitian tersebut, kata Ketut, juga akan ditanggung sepenuhnya oleh Eske.
“Prof. Dr. Eske Willerslev, dia sudah peneliti bertaraf internasional. Jadi dia tertarik untuk meneliti disini, dan sepenuhnya akan menanggung biaya penelitian itu dengan uang pribadinya,” kata Ketut Wiradnyana, kepada lingepost.com di Takengon, Selasa 1 September 2015.
“Untuk tahap awal dia ingin melakukan analisis DNA dan uji karbon, terhadap temuan kerangka terbaru yang kita temukan di kawasan Ujung Karang. Dia pingin tahu DNA disini, karena sudah lama melakukan penelitian terhadap DNA kuno,” jelas Ketut.
Menurutnya, kesedian Eske Willerslev untuk ikut meneliti temuan prasejarah Gayo akan memberikan nilai penting untuk ilmu pengetahuan.
Dia menjelaskan, bahwa selama ini penelitian yang dilakukan pihaknya terhadap temuan kerangka prasejarah di kawasan Loyang Mendale dan Ujung Karang di Kabupaten Aceh Tengah, juga telah menghadirkan lompatan besar bagi ilmu pengetahuan, utamanya terhadap teori jalur migrasi austronesia di Indonesia.
Karena itu, Ketut sangat berharap kerjasamanya dengan para peneliti internasional seperti Prof. Dr. Eske Willerslev, akan memberikan banyak manfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian yang lebih jauh.
“Selama ini kan penelitian seperti analisis DNA, hanya diteliti orang sini saja. Nanti kalau sudah orang lain yang meneliti kan ada pembandingnya. Mereka punya peralatan yang lebih canggih dan lengkap, makanya nanti hasilnya akan lebih pasti,” ujar Ketut.
Dia mengaku akan secepatnya mengirimkan sample tulang dari bagian kerangka prasejarah yang baru ditemukan pihaknya di kawasan Ujung Karang, untuk segera dilakukan analisis DNA dan uji karbon oleh Prof. Dr. Eske Willerslev.