Pemkab Bener Meriah Salurkan Bantuan Bahan Baku untuk IKM Terdampak Covid-19

Redelong | lingePost – Pemerintah Kabupaten Bener Meriah menyalurkan bantuan bahan baku untuk pelaku industri kecil menengah (IKM) terdampak pandemi Covid-19, Senin (14/12/2020).

Bupati Bener Meriah Sarkawi mengatakan pada penyaluran kali ini ada sebanyak 96 pelaku IKM di wilayah Kecamatan Wih Pesam yang menerimanya.

Sarkawi berharap dengan bantuan tersebut dapat membantu meringankan beban pelaku usaha di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah untuk membantu pelaku usaha kecil di wilayah ini,” kata Sarkawi usai penyerahan bantuan secara simbolis, Senin.

Bupati ini menyebut banyak pelaku IKM di daerahnya mengalami penurunan pendapatan atau penurunan produksi selama pandemi.

Karena itu dia berharap dengan penyaluran bantuan bahan baku tersebut para pelaku usaha dapat lebih bersemangat lagi walau di tengah kesulitan yang dihadapi saat ini.

“Kepada para pelaku usaha agar selalu bersemangat menjalankan usahanya, meskipun di tengah pandemi Covid-19,” tutur Sarkawi.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bener Meriah Sayutiman dalam hal ini menyampaikan pihaknya selama dua bulan terakhir telah melakukan pendataan terhadap pelaku industri kecil menengah secara langsung ke kampung-kampung yang berada di seluruh kecamatan di Kabupaten Bener Meriah.

Menurutnya dari hasil pendataan tersebut pihaknya mencatat ada sebanyak 746 industri kecil yang terdampak langsung Covid-19 dari sebanyak 1.249 IKM yang terdata di seluruh Kabupaten Bener Meriah.

“Seperti industri pengolahan kopi, industri aneka kerajinan, industri makanan dan minuman, dan lain-lain,” kata Sayutiman.

Namun menurutnya dari total 746 unit IKM yang terdampak langsung pandemi Covid-19 tersebut tidak seluruhnya mendapat bantuan bahan baku.

“Hanya sebanyak 300 unit usaha industri kecil yang menerima bantuan bahan baku IKM ini, yaitu usaha pembuatan tahu dan tempe ada sebanyak 90 unit IKM, pelaku usaha IKM, kerajinan bordir sebanyak 38 IKM, usaha kue kering dan kue basah sebanyak 116 IKM, usaha keripik dan kerupuk sebanyak 39 IKM, dan usaha jamu tradisional sebanyak 17 IKM,” sebut Sayutiman.

 

KM