Parkside Gayo Petro, Hotel Internasional Bernuansa Islami di Takengon

Hotel Parkside Gayo Petro Takengon

Takengon | lingePost – Kehadiran Hotel Parkside Gayo Petro di Kabupaten Aceh Tengah membawa warna baru bagi kemajuan sektor pariwisata di daerah berhawa sejuk ini.

Hotel bintang empat bertaraf internasional ini mulai beroperasi di Aceh Tengah sejak awal Februari 2021.

Parkside Gayo Petro sendiri merupakan devisi dari Group Parkside Hotel yang berpusat di Inggris dan telah berdiri sejak tahun 1975.

Parkside Hotel Group adalah jaringan waralaba paling cepat berkembang di dunia. Saat ini Parkside ada di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Cina, Fillipina, Polandia, Yunani, India, Maroko, Algeria, Bahrain, Kuwait, Qatar, Oman, Uni Arab Emirat, dan Indonesia

Namun jangan dulu membayangkan hotel ini akan membawa pengaruh budaya luar yang kebarat-baratan yang bisa dianggap negatif karena kerap bertentangan dengan budaya dan kearifan lokal khususnya di Kabupaten Aceh Tengah.

Di bawah managemen hotel pimpinan Iwan Wahyudi sebagai General Manager hotel ini, menjamin keberadaan hotel tersebut akan menerapkan Syariat Islam berdasarkan ketentuan di Aceh dan akan mengedepankan kearifan lokal masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah.

Iwan Wahyudi menuturkan pihaknya bahkan punya program pengajian rutin bersama warga di sekitar lingkungan hotel yang digelar setiap bulannya.

Dia menjelaskan managemen hotel akan secara rutin mengundang ustadz dan anak yatim serta warga desa di sekitar hotel setiap bulannya untuk menggelar pengajian bersama pada setiap hari Kamis.

Selain bertujuan untuk kegiatan keagamaan, kata Iwan pengajian bersama itu juga sekaligus untuk mempererat silaturrahmi antara pihak managemen hotel dengan warga sekitar.

“Pengajian rutin kita lakukan di aula hotel lantai utama. Kita ingin memupuk silaturrahmi dengan warga,” kata Iwan Wahyudi, Kamis (28/7/2021).

General Manager Hotel Parkside Gayo Petro Iwan Wahyudi

Selain program pengajian bersama, menurut Iwan pihkanya juga masih punya program positif lainnya yang akan dilaksanakan bersama warga.

Yaitu melakukan kegiatan bakti sosial gotong royong membersihkan masjid-masjid yang ada di sekitar lingkungan hotel.

Bahkan jika memungkinkan kata Iwan juga akan dilakukan untuk masjid lainnya di desa-desa lain.

“Kebersamaan bersama warga harus terus dipupuk, terlebih mayoritas masyarakat Aceh Tengah adalah muslim dan daerahnya menjalankan Syariat Islam, tentu hotelnya juga menjalankan Syariat,” tutur Iwan.

Sementara terkait upaya mendukung kemajuan sektor pariwisata di Aceh Tengah, Iwan menyebut pihaknya sangat berkomitmen untuk sepenuhnya melayani wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.

Pihaknya kata Iwan siap untuk memberikan pelayanan terbaik kepada setiap wisatawan yang datang dengan tetap menghadirkan sisi kearifan lokal.

“Kita memiliki sebanyak 98 kamar mulai dari tipe superior, delux, grand delux, hingga executive suite. Kemudian ada fasilitas restoran dan ada 4 meeting room,” sebutnya.

“Kita juga punya tempat parkir cukup luas, bisa muat sebanyak 90 mobil,” tambahnya lagi.

Dengan letak hotel yang strategis dan memiliki pemandangan langsung menghadap Danau Lut Tawar sebagai kawasan objek wisata andalan Aceh Tengah, Iwan meyakini wisatawan yang datang akan dimanjakan dengan suasana hotel ini.

Dia juga berharap kehadiran Parkside Gayo Petro kedepannya dapat ikut mendorong kemajuan sektor pariwisata di Aceh Tengah hingga nantinya juga dapat berdampak pada peningkatan taraf ekonomi masyarakat daerah ini.

“Kita juga mengajak masyarakat untuk tidak sungkan datang ke hotel, walau pun hanya sekedar ngopi, makan snack, ayo datang, jangan takut, jangan kaku,” tutur Iwan.

“Saat ini kita juga memberikan promo PPKM untuk masyarakat, untuk makan minum di restoran hotel kita berikan diskon 50 persen,” sebutnya.

 

KM