Pacuan Kuda Dinilai Tepat untuk Memaknai Hari Jadi Kute Takengen
Laporan : Kurnia Muhadi
Takengon – lingepost.com : Penyelenggaraan even Pacuan Kuda Tradisional Gayo dinilai sangat tepat dalam memaknai kelahiran Kute Takengen.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Aceh Tengah, Khairul Asmara, pada acara pembukaan pacuan kuda yang digelar dalam rangka peringatan HUT ke 439 Kute Takengen tahun ini.
Khairul Asmara menjelaskan bahwa sejarah serta budaya berkuda telah tumbuh dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan, perkembangan, serta peradaban masyarakat di Dataran Tinggi Gayo sejak dulu kala.
“Suatu kota identik dengan kebesaran budayanya. Karena itu, proses peralihan kuda sebagai alat dan teman dalam membantu kebutuhan hidup (saat dulu) telah menjadi suatu simbol seni budaya berwujud kuda pacu (sekarang) merupakan manivestasi kebesaran suatu budaya,” kata Khairul Asmara.
Menurutnya, semakin berkembang sebuah kota akan terdapat pergeseran paradigma dalam tata kelola, sehingga mendorong terbentuknya karakteristik dan kreativitas yang harus dimiliki oleh suatu kota.
“Dengan demikian dapat dikatakan even pacuan kuda merupakan bahagian dari karakter dan kreativitas tersebut,” ujarnya.
Khairul Asmara menegaskan peringatan HUT Takengen harus dijadikan momentum berkelanjutan dalam mewujudkan kesejahteraan yang bermartabat dan berlandaskan semangat kearifan lokal.
“Sejak lama pacuan kuda telah menjadi media silaturrahim bukan hanya bagi penggemar olahraga berkuda tetapi juga bagi masyarakat bahkan pedagang dari luar daerah. Lebih khusus lagi menjadi wadah berkumpulnya saudara-saudara serumpun (Gayo) yang tersebar di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Gayo Lues, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.”
“Selain itu, pacuan kuda juga menjadi media penghubung antara kita dengan generasi masa lalu. Mereka para leluhur yang mempertahankan seni berkuda sampai dengan masa kini. Sehingga menjadi kewajiban bagi kita sekarang untuk terus mempertahankan dan melestarikan tradisi budaya yang sarat dengan makna ini,” tuturnya.