MAPESGA Gelar Seminar Sejarah dan Budaya Gayo di Bener Meriah
Laporan : Kurnia Muhadi
Redelong – lingepost.com : Mahasiswa Peduli Sejarah Gayo (MAPESGA) menggelar Seminar Sejarah dan Budaya Gayo di Bener Meriah, Kamis 25 Januari 2018.
Seminar dibuka oleh Bupati Bener Meriah, Ahmadi, Kamis pagi di Aula Setdakab setempat yang diikuti oleh ratusan pelajar dan mahasiswa asal Gayo sebagai peserta.
Sebagian mahasiswa adalah mereka yang kuliah di Aceh Tengah, Banda Aceh, dan Medan.
Seminar tersebut mengangkat tema “Osop Berperah Taring Berai Si Ipejamuri”.
Dalam sambutannya, Bupati Ahmadi, memberi apresiasi atas pelaksanaan seminar tersebut yang diharapkan membawa banyak manfaat dan memberikan pengetahuan lebih kepada generasi muda Gayo dalam mengenali sejarah dan budayanya sendiri.
“Secara ilmiah banyak sejarah Gayo yang belum dapat dibuktikan. Seperti sejarah kerajaan Lige, tidak ada satu buku pun, tidak ada satu profesor pun yang berani membuktikan bahwa makam Muyang Linge yang ada di Negeri Linge itu Reje Linge ke berapa,” tutur Ahmadi.
Menurutnya, banyak buku tentang sejarah Linge, tapi berisi hanya sebatas cerita yang tidak pernah tuntas dikupas dan tidak ditulis secara ilmiah.
Ahmadi menilai perlunya dukungan semua pihak untuk mendorong para generasi muda Gayo menggali sejarah lebih dalam lagi.
Dalam hal ini, Ahmadi, juga menyinggung penggunaan bahasa Gayo di kalangan generasi muda yang tidak lagi fasih berbahasa Gayo, lantaran di dalam keluarga serta lingkungan sekitar lebih terbiasa menggunakan bahasa Indonesia.
“Kalau tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dikhawatirkan bahasa Gayo juga dapat terkikis ditelan masa. Maka dari itu saya berharap agar generasi muda dapat terus menggunakan bahasa Gayo dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Ketua Panitia Seminar Sejarah dan Budaya Gayo dari MAPESG, Ramayandi, dalam laporannya menyebutkan bahwa seminar yang diselenggarakan tersebut nantinya juga diharap menghasilkan kesepakatan kerjasama dengan Pemkab Bener Meriah agar pelajaran tentang sejarah dan budaya Gayo dapat dimasukan dalam kurikulum pendidikan di tingkat SMP dan SMA di Bener Meriah.