Fraksi PDI-P usul Puskesmas di Aceh Tengah dijadikan BLUD

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRK Aceh Tengah Samsuddin

Takengon | lingePost – Fraksi PDI Perjuangan DPRK Aceh Tengah mengusulkan agar seluruh Puskesmas di daerah itu statusnya dapat dijadikan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Samsuddin, Sabtu, menyampaikan hal itu bertujuan untuk dapat mengurangi padatnya jumlah pasien di RSUD Datu Beru Takengon sekaligus untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di kawasan terpencil.

“Karena kita survei ada yang sakitnya hanya sakit ringan, hanya perlu penanganan katakanlah diinfus, itu langsung ke RS Datu Beru, karena ketidakpercayaan terhadap Puskesmas, ya mungkin karena ketidaktersediaan dokter dan lain-lain,” tutur Samsuddin.

Karena itu kata Samsuddin Fraksi PDI Perjuangan dalam hal ini mendorong pemerintah daerah setempat untuk menjadikan setiap Puskemas di daerah itu sebagai BLUD.

“Ini mungkin programnya jangka panjang. Namun dalam waktu dekat kita minta dieksekusi oleh eksekutif itu ada dua titik menurut hemat kami yaitu Puskesmas Silih Nara dan Puskesmas Jagong,” ujarnya.

Menurutnya dua Puskesmas tersebut memiliki letak strategis untuk bisa melayani masyarakat dari kecamatan lainnya di wilayah pedalaman Aceh Tengah, sehingga masyarakat tidak lagi harus menuju ke RS Datu Beru Takengon guna mendapatkan pelayanan terbaik.

“Seperti Silih Nara kan mengapit empat kecamatan, Jagong Jeget juga mengapit Linge dan Batu Lintang. Nah ini kan bisa mengurangi volume ke rumah sakit Datu Beru,” kata Samsuddin.

Dia menjelaskan dengan adanya peningkatan status setiap Puskesmas menjadi BLUD diharapkan kepercayaan masyarakat kepada layanan Puskesmas akan menjadi lebih baik kedepannya.

“Ketika statusnya sudah menjadi BLUD maka harus diikuti infrastruktur, kebijakan anggaran harus menuju ke arah itu juga. Kemudian Puskesmas akan menampung pasien rawat inap,” tutur Samsuddin.

“Karena seperti Puskesmas Silih Nara belum pun itu kita BLUD kan sudah menampung pasien rawat inap. Itu angkanya kami survei ke lapangan 100 sampai 150 pasien per bulan. Nah ini angka yang saya pikir sudah bisa ke arah sana,” ujarnya lagi.

Lanjutnya untuk menjadikan setiap Puskesmas di daerah itu sebagai BLUD pemerintah setempat sudah memiliki referensi dari keberadaan RSUD Datu Beru Takengon yang sudah terlebih dahulu menjadi Badan Layanan Umum Daerah.

“Dalam sidang sudah kita sampaikan kepada eksekutif. Jadi dengan BLUD ini tentu ketersediaan dokter, ketersediaan ruang rawat inap, dan ketersediaan tenaga medis lainnya itu memang harus kita penuhi,” ucapnya.

 

 

Ant