Bupati Ahmadi Hadiri BKMT Di Kampung Damaran Baru
REDELONG - LINGE POST : Bupati Kabupaten Bener Meriah Ahamdi, SE menghadiri kegiatan Badan Kontak Majelis Taklim putaran ke delapan di Kampung Damaran Baru, Kecamatan Timang Gajah, Rabu (25/10)
Acara BKMT putaran ke delapan tersebut dihadiri oleh unsur Fokopimda-fokopimda plus, Ketua MAA Kabupaten Bener Meriah, Ketua serta Wakil TP-PKK Kabupaten Bener Meriah, Ketua Dharmawanita Persatuan Kabupaten Bener Meriah, Para Camat, para reje kampung dan imam kampung serta ibu-ibu pengajian se Kecamatan Timang Gajah.
Camat Timang Gajah Sasmanto, SE dalam laporannya menyebutkan kampung yang ada dalam Kecamatan Timang Gajah sedang giat-giatnya melaksanakan program dana desa, sementara dana yang baru cair baru 60 persen, “kami berharap dana yang tinggal 40 persen dapat dicairkan, sehingga program dana desa yang ada disetiap kampung dapat segera terselesaikan, agar pembangunan kita tidak bermasalaha.”terang Sasmanto.
Sasmanto juga menyampaikan dalam pelaksanaan kegiatan dana desa di Kecamatan Gajah Putih tidak terkendala, “hanya saja ada sedikit diskomunikasi antara masyarakat dan tim teknis. Sumber Daya Manusia yang ada di kampung saat ini masih kurang terutama tenaga teknis, tenaga operator dan ADM.”kata Camat Gajah Putih itu.
Sementara itu Bupati Kabupaten Bener Meriah Ahmadi, SE dalam kesempatan mengatakan pemerintah daerah akan segera memproses sisa agaran dana desa seperti yang disampaikan oleh Camat Gajah Puti tersebut. “terkait sisa agaran dana desa yang disampaikan pak camat akan segera diproses.”kata Bupati.
Bupati Ahmadi juga menyampaikan terkait dana desa pihaknya harus memproses beberapa reje kampung yang mempermainkan dana desa, “dengan sangat menyesal saya harus memproses beberapa reje kampung terkait dana desa. Hari ini kami genap 100 hari memimpin Kabupaten Bener Meriah, tapi dengan sangat menyesal kami harus memberhentikan lima reje kampung dan memberhentikan tiga reje kampung terkait dengan dana desa.”tegas Ahmadi.
Dana Desa katanya lagi, bukan karena ada kesempatan dilakukan penyimpangan oleh aparat desa, tetapi dikarenakan lemahnya SDM, lemahnya pengawasan, dan banyak hal lain. “Tapi tidak berlaku untuk Kecamatan Timang Gajah.”ujar Bupati.
Disislain, Bupati meminta agar komoditi yang di tampilkan dalam kegiatan serupa haruslah komoditi yang berasal dari kecamatan terkait, jangan komoditi yang lain-lain.
Bupati Kabupaten Bener Meriah itu meminta agar BKMT yang diselengarakan haruslah bermanfaat, “dari sini kedepan acara seperti ini yang sifatnya umum jangan sampai tidak bermakna, artinya apa yang disampaikan oleh penceramah jangan masuk kuping kanan keluar kuping kiri. BKMT ini bukan ajang pamer pakaian, pamer jilbab. pamer lipstick, tapi ambilah manfaatnya, sehingga ALLAH SWT memberikan berkahnya kepada kita.”ucap Ahmadi.
Bupati juga menyampaikan, keinginannya dengan wakil bupati Tgk. H. Sarkawi untuk setiap saat bertemu dengan masyarakat, namun karena tugas yang harus dijalankannya juga harus dijalankannya sehingga keinginan tersebut tidak selalu tercapai. “Kami ingin selalu bertemu dengan masyarakat, tapi bupati dan wakil bupati tidak hanya bertemu masyarakat tugasnya, maka jangan terus masyarakat berkata kalau kami tidak ingin lagi bertemu dengan masyarakat, bupati tidak lagi ingat dengan masyarakat, itu tidak benar, karena bupati selain bapak dari masyarakat, bupati juga merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat yang harus juga mengurusi segala sesuatu terkait administrasi.”terang Ahmadi.
Pada kesempatan itu juga orang nomor satu di Kabupaten Bener Meriah itu meminta agar masyarakat Bener Meriah perangi narkoba, perangi pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur, “dalam waktu dekat kami akan menyurati pihak kejaksaan dan pihak kepolisian untuk menghukum seberat-berat terhadap pelaku kejahatan tersebut, demikian juga dengan penindakan terkait penyelewengan dana desa yang dilakukan oleh kepala desa. Bupati tidak akan membela bila ada aparat kampung yang dengan sengaja menyelewengkan dana desa. Tapi saya akan melindungi kepala desa yang difitnah tanpa bukti mempermainkan dana desa. Dana desa itu bukan uang nenek moyang kita, tapi dana desa itu adalah uang Negara yang diperuntukan untuk kemaslahatan warga di desa.”demikian Bupati Kabupaten Bener Meriah Ahmadi, SE. (rel)