Alami Trauma, Bardan Sahidi Harus Dirawat Inap

Laporan : Kurnia Muhadi

Takengon - lingepost.com : Anggota DPR Aceh, Bardan Sahidi, yang menjadi korban pemukulan harus dirawat inap di RSU Datu Beru Takengon karena mengalami trauma.

Berdasarkan keterangan dokter jaga IGD, dr Abdullah Hambali, yang menangani Bardan Sahidi saat pertama kali dibawa ke rumah sakit mengatakan bahwa akibat terjadi benturan di bagian kepala, korban mengalami taruma hingga masih harus dirawat secara intensif.

"Luka (sobek) nya cuma satu dengan panjang luka 3 cm, lebar luka kurang lebih setengah cm, dalam lukanya juga hampir 1 cm. Dan ada luka memar dibagian paha kakinya karena terjatuh," kata dr Abdullah Hambali kepada lingepost.com usai menangani Bardan Sahidi di Ruang Resusitasi IGD.

"Tadi udah konsul ke dokter bedahnya dan bilang ga papa langsung dijahit disini (Ruang resusitasi IGD). Terus disuruh observasi selama disini karena itukan ada benturan di kepala, bisa aja ada gejala-gejala yang gak langsung muncul, misal kayak mual, muntah, pingsan, jadinya diputuskan untuk dirawat inap."

"Awalnya tadi rencananya gak dirawat inap, tapi karena mulai muncul gejala yang lain seperti trauma, makanya diputuskan untuk dirawat inap," tutur dr Abdullah Hambali.

Selama perawatan di rumah sakit, Bardan Sahidi, mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian.

Bardan Sahidi mengalami penyerangan dan pemukulan oleh seseorang saat sedang berada di kedai kopi di Takengon, Sabtu 27 Februari 2016, sekira pukul 10.30 WIB.

Hingga saat ini belum diketahui motif dari insiden pemukulan tersebut. Polisi langsung menangani kasus ini dengan menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Kapolres Aceh Tengah, AKBP Dodi Rahmawan, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP dan melihat langsung kondisi Bardan Sahidi di rumah sakit.

"Kita belum bisa minta keterangan mendalam karena korban masih dirawat," kata Kapolres Dodi Rahmawan.

Lanjutnya, polisi sudah melacak para pelaku dan diketahui berjumlah 4 orang. Bahkan dua diantaranya, kata Kapolres, sudah diketahui identitasnya.

"Anggota sudah disebar untuk menangkap para pelaku," kata AKBP Dodi Rahmawan.