[Diskusi Publik KNPI] Gayo Dikenal Dunia Karena Leuser, Saman, dan Kopi
Laporan : Kurnia Muhadi
Takengon - lingepost.com : Anggota DPR Aceh, Barda Sahidi, menyebut 3 poin mengapa wilayah Dataran Tinggi Gayo dikenal oleh dunia internasional.
Tiga poin tersebut, kata Bardan, adalah Kawasan Ekosistem Gunung Leuser yang dijuluki sebagai paru-paru dunia, Tari Saman yang telah mendapatkan pengakuan resmi UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia, dan kopi arabica gayo yang memiliki kualitas terbaik dunia.
Hal itu disampaikan Bardan Sahidi dalam diskusi publik yang digelar oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Tengah, di TKJ Cooffee Shop, Takengon, Sabtu malam 30 Januari 2016, menyorot Masa Depan Gayo dan Kepentingan Strategis Nasional.
Menurutnya, leuser, saman, dan kopi sesungguhnya adalah modal yang dimiliki wilayah Gayo untuk membuat Indonesia melirik dan menjadikannya sebagai daerah strategis untuk kepentingan pembangunan nasional.
Secara keseluruhan, kata Bardan, dunia internasional melihat Aceh karena 5 hal terkait sejarah masa lalu dan tiga diantaranya adalah yang dia sebutkan ada di wilayah Gayo.
"Ada 5 (poin) yang kemudian membuat negeri ini (Aceh) dikenang. Tiga diantaranya ada di Gayo. Leuser, saman, dan kopi. Dan itu teduh, tidak ada darah, tidak ada senjata, tidak ada air mata.
"Dengan saman kita berseni dikenang oleh dunia. Hutan (leuser) kita jaga menjadi paru-paru dunia dan kontribusi negeri ini terhadap dunia. Kopi yang kemudian kita expor. Kopi dari keringat petani kita. Starbuck, Indocapco, semua bayer internasional menaruh kontribusi perhatian serius. Tsunami nyawa, perjanjian damai (Mou Helsinki) itu nyawa, darah di dalamnya," sebut Bardan.
Lanjutnya, untuk menjadikan wilayah Gayo masuk dalam kepentingan strategis pembangunan nasional, harus mengacu pada landasan Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang sedang disusun oleh Pemerintahan Jokowi sekarang.
"Ada 5 (Sasaran KSN) tapi tiga diantaranya peluang itu harus kita dapatkan," ujarnya.
Acara diskusi publik yang digelar turut dihadiri Kapolres Aceh Tengah AKBP Dodi Rahmawan, sejumlah kepala dinas, tokoh masyarakat, serta unsur pemuda dan mahasiswa di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
KNPI Aceh Tengah selaku penyelenggara berencana menggelar kegiatan tersebut secara berkesinambungan, untuk merumuskan langkah-langkah terkait upaya menjadikan wilayah Gayo sebagai daerah strategis dalam kepentingan pembangunan nasional.