Wakil Bupati Muchsin Hasan Buka Diskusi Multipihak untuk Studi Kebijakan Pengembangan Pangan Lokal Proyek FOLUR

Takengon | lingePost – Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan secara resmi membuka kegiatan diskusi multipihak dalam rangka studi kebijakan pengembangan pangan lokal bertempat di Hotel Parkside Gayo Petro Takengon, Kamis (12/06/2025).

Diskusi ini merupakan bagian integral dari proyek Food Systems, Land Use, and Restoration (FOLUR) program Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI yang berupaya memperkuat sistem pangan berkelanjutan, pengelolaan lahan, dan restorasi ekosistem.

Acara yang dihadiri oleh perwakilan berbagai unsur, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, akademisi, petani dan pelaku usaha kopi, hingga organisasi masyarakat sipil ini bertujuan untuk menjaring masukan dan pandangan komprehensif terkait strategi dan kebijakan yang paling efektif dalam mengembangkan potensi pangan lokal di Aceh Tengah.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Muchsin Hasan menyoroti pentingnya proyek FOLUR dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Dia menyebutkan pangan lokal adalah aset berharga yang harus dikelola dengan baik untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan dan meningkatkan perekonomian lokal.

“Pangan lokal adalah aset berharga yang harus kita lestarikan dan kembangkan. Melalui diskusi ini, kita berharap dapat merumuskan rekomendasi kebijakan yang partisipatif dan berkelanjutan, sesuai dengan kearifan lokal serta kebutuhan masyarakat Aceh Tengah,” terang Muchsin Hasan.

Ia juga menambahkan bahwa pengembangan pangan lokal bukan hanya tentang produksi, tetapi juga melibatkan aspek distribusi, pengolahan, dan pemasaran yang terintegrasi.

Menurut Muchsin, adanya diskusi ini akan mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam pengembangan pangan lokal, seperti penguatan rantai pasok, diversifikasi produk, akses pasar, serta dukungan infrastruktur dan teknologi.

Di akhir sambutannya, Wabup Muchsin Hasan menaruh harapan agar Proyek FOLUR dapat mendorong peningkatan pendapatan masyarakat serta memperkuat basis ekonomi lokal melalui program-program yang inovatif dan adaptif dengan kondisi setempat.

“Saya berharap, melalui kolaborasi semua pihak yang hadir hari ini, kita dapat menciptakan model pengembangan pangan lokal yang tangguh dan berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara luas.” Pungkasnya.

Proyek FOLUR sendiri merupakan inisiatif global yang didukung oleh berbagai mitra internasional dan nasional, dengan fokus pada pembangunan sistem pangan yang tangguh terhadap perubahan iklim dan mendukung praktik-praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Pelaksanaan Proyek FOLUR diharapkan mampu menciptakan model keberlanjutan rantai nilai pada 4 komoditas yang ditargetkan seperti padi, kelapa sawit, kopi, dan kakao melalui penerapan lanskap tata guna lahan yang komprehensif dengan memperhatikan konservasi keanekaragaman hayati, perubahan iklim, restorasi, dan degradasi lahan.

 

Rel