Tidak Ada Keterwakilan Orang Wilayah Tengah, Aktivis Gayo Protes Pembentukan Tim RPJM Gubernur Terpilih Irwandi-Nova

Laporan : Kurnia Muhadi

Takengon – lingepost.com : Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih, Irwandi Yusuf - Nova Iriansyah, baru-baru ini telah membentuk tim penyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2018 -2022.

Pembentukan tim tersebut menuai protes aktivis Gayo, karena tidak satu pun tokoh dari wilayah tengah Aceh yang masuk kedalam tim sebagai keterwakilan masyarakat wilayah tengah.

Kekecewaan diantaranya diutarakan oleh Aramiko Aritonang. Aktivis Gayo ini menyebut pembentukan Tim RPJM tersebut sangat melukai hati masyarakat Gayo khususnya dan  masayarakat wilayah tengah Aceh pada umumnya.

“Dari sekian banyak orang yang masuk kedalam susunan pengurus RPJM,  tidak ada keterwakilan tokoh cendikia Dataran Tinggi Gayo maupun wilayah tengah Aceh. Bukankah dulu Irwandi dan Nova berjanji akan berlaku adil atas segala kebijakan yang dikeluarkan untuk mensejahterakan seluruh rakyat Aceh,” tutur Aramiko.

Menurutnya, keterwakilan orang wilayah tengah dalam Tim RPJM sangat penting untuk dapat mengusulkan dan mengkaji program pembangunan wilayah tersebut kedepannya.

“Bagaimana mungkin Tim RPJM akan mengkaji program untuk wilayah Dataran Tinggi Gayo khususnya dan umumnya untuk wilayah tengah Aceh bila tak seorangpun cendikia cendikia wilayah tengah masuk kedalam tim.

Aramiko menyebutkan ada banyak tokoh dari wilayah tengah yang seharusnya dapat masuk kedalam Tim RPJM tersebut diantaranya seperti :

  1. Yusra Habib Abdul Ghani ( Sebagai Akademisi dan Praktisi sekaligus Tokoh Eks GAM)
  2. Prof. Aliasa Abubakar, (Akademisi)
  3. Prof. Abubakar, ( Akademisi )
  4. Amdy Hamdani, (Juru Runding GAM)
  5. Wiratmadinata M.Hum, (Akademisi)
  6. Dr.Ir. Alfiansyah Yulianur BC, (Akademisi)
  7. Dr. M Din, SH. M.Hum, ((Akademisi, Doktor Hukum PIDANA pertama di Aceh )
  8. Dr. Darmawan, SH. M.Hum, (Akademisi)
  9. Dr. Almisry, (Akademisi)
  10. dr. Munadi, Sp.PD- KKV, dan
  11. Ir. H. Ridwan Abdul Muthalib, MT (Mantan Direktur Utama Wijaya Karya- WK)

“Kita menilai Irwandi tidak cermat dan alias pikun dalam meluncurkan Tim RPJM yang belakangan sudah menjadi konsumsi publik di Aceh. Mengapa Irwandi picik sekali dalam berpikir, apakah wilayah tengah Aceh hingga saat ini masih di anak tirikan oleh Irwandi Yusuf, apakah karena kami Gayo. Semoga Irwandi Yusuf menanggapi keluhan dan aspirasi masayarakat wilayah tengah Aceh ini agar pembangunan Aceh ini bisa seimbang dan merata,” tutur Aramiko.

Hal senada juga disampaikan oleh Waladan Yoga. Aktivis ini menilai jika ada yang berpendapat bahwa keterwakilan wilayah dalam Tim RPJM tersebut tidak penting adalah hal yang keliru.

“Daerah ini belum siap untuk mengabaikan azas keterwakilan. Jika sepanjang Pemerintah Aceh kedepannya tetap mengabaikan azas keterwakilan, maka pupus sudah harapan rakyat Gayo tentang harapan keadilan itu menjadi nyata,” tuturnya.

“Tidak cukupkah dengan kesetiaan rakyat Gayo terhadap gigihnya perjuangan Gayo untuk memenangkan pasangan Irwandi - Nova. Sesungguhnya pergantian musim politik di Aceh, rakyat Gayo selalu diuji kesabaran dan kesetiaannya. Haruskah kita terjebak dengan pemakluman semata atau memang Gayo memang tidak ada apa-apanya,” ujarnya Waladan.