Sebut Irwandi Yusuf Pikun dan Picik, Aramiko Minta Maaf

Laporan : Kurnia Muhadi

Takengon – lingepost.com : Aktivis Gayo, Aramiko Aritonang, menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur Aceh terpilih Irwandi Yusuf, karena telah menyebutnya pikun dan picik, saat mengungkapkan kekecewaannya terhadap susunan Tim RPJM yang dibentuk Irwandi Yusuf baru-baru ini yang disebut tanpa keterwakilan orang dari wilayah tengah.

Kepada media ini, Aramiko, menyampaikan bahwa dirinya memohon maaf kepada Irwandi Yusuf atas perkataannya tersebut.

Pemuda ini juga mengaku telah menerima klarifikasi dari Wakil Gubernur Aceh terpilih Nova Iriansyah yang menegaskan tidak adanya unsur diskriminasi terhadap wilayah tengah dalam penyusunan Tim RPJM Irwandi Yusuf, seperti yang dikhawatirkan.

“Saya atas nama Aramiko Aritonang menyampaikan permohonan maaf saya kepada Bapak Gubernur Terpilih yaitu Irwandi Yusuf atas prasangka buruk saya terhadap beliau yang mengatakan pikun dan picik terkait kisruh tim Ad-hoc RPJM yang sempat menjadi polemik di kalangan masyarakat Aceh dan khususnya masyarakat wilayah tengah Gayo,” tutur Aramiko melalui siaran pers kepada media ini, Jum’at 9 Juni 2017.

“Saya pribadi juga tidak bermaksud mengatakan bahwa bapak Irwandi Yusuf “pikun”dan “picik” seperti yang diartikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, namun hal tersebut merupakan sebuah ungkapan kegelisiahan tentang representasi politik yang tidak imbang antara ketiga wilayah di Aceh khususnya Gayo,” ujarnya.

Pemuda ini juga mengaku menyambut baik pernyataan Nova Iriansyah yang disebutnya telah menjamin bahwa Pemerintahan Irwandi Yusuf kelak tidak akan melupakan wilayah Gayo.

“Saya pribadi menyambut baik jaminan bapak Nova Iriansyah yang menyatakan bahwa 100% pak Irwandi tak akan melupakan jasa masyarakat Gayo. Tentu kami tidak ingin seperti pengalaman yang sudah-sudah, atas dasar pengalaman itu pula kami sangat khawatir dengan setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh Irwandi – Nova,” ucap Aramiko.

“Saya pribadi beserta teman-teman tetap terus mengawal segala kebijakan Irwandi - Nova  lima tahun kedepan, tidak menutup kemungkinan kami akan berteriak lantang manakala kami merasa tidak mendapatkan perlakukan adil dari pemimpin kami nantinya, karena kami siap dukung dan siap mengawasi,” sebutnya.