Salihara Pamerkan 125 ribu Lebih Spesimen Sejarah Alam

Laporan : Budi Gayo

Jakarta – lingepost.com : Pekan ini tema Pameran 125 ribu lebih Spesimen Sejarah Alam yang dilengkapi dengan serangkaian program publik yang menggabungkan sain dan seni multiperspektif, digelar di Komunitas Salihara kawasan Pasar Minggu Jakarta.

Pameran dan berbagai program dapat diikuti publik tanpa bayar, khususnya pelajar dan mahasiswa , seniman pakar dan media.

Salah seorang Koordinator pameran Bimayasya mengatakan Sabtu (5/9) di Jakarta , bahwa eksebisi 125.660 spesimen sejarah alam kali ini merupakan agenda reguler , namun merupakan pameran terbesar pertama dengan menampilkan karya-karya dari perspektif sain dan seniman.

Menurut Bima, inisiasi pameran ini melibatkan banyak seniman dan para ahli di tanah air, termasuk menggelar kajian dan serial diskusi.

Kepedulian publik, terutama kalangan muda terhadap upaya pelestarian dan penyelamatan flora fauna serta ekosistem bumi, jadi semangat pameran kali ini, tambah Bimayasya.

Berbagai program publik digelar, terutama mengulas napak tilas jejak perjalanan dan karya AR Wallace terkait sumbangan karyanya bagi perkembangan sain dunia.

Pameran 125.660 spesimen sejarah Alam berlangsung 15 Agustus-15 September 2015, beragam kegiatan digelar selama pameran berlangsung termasuk, Bincang Kurator, Lokakarya Taksidermi dengan ahli zoologi LIPI di Galeri Salihara, Diskusi Ekologi Urban dan Menjelajah Pasar Minggu. Lokakarya Papercuts untuk Anak-anak di Galeri Salihara bekerja sama dengan Club Kembang, Diskusi Konservasi dan Keanekaragaman Hayati bersama WALHI serta Lokakarya bersama fotografer ahli Fred Langford Edwards.

Spesimen Bayangan di Galeri Salihara, Buat wayang binatangmu sendiri bersama seniman boneka teater laleh torabi, Berlin akan berlangsung di Salihara 9-11 September 2015, 15:00-17:00 WIB, serta Wisata Jalan-jalan Musem Zoologicum Bogoriense bersama Kurator MZB pada 12 September 2015 mendatang 16:00-17:30 WIB.

Beberapa analis sosial mengatakan, sektor swasta multisektor (korporasi bersih) punya peran kunci menjadi pioner dan berpartisipasi dalam kampanye global untuk menumbuhkan dan meningkatkan kepedulian publik terhadap komitmen konservasi dan mitigasi di Indonesia, terutama dalam mendukung kegiatan pameran yang menekankan pentingnya pemajuan senibudaya, sain teknologi serta pengembangan kegiatan sosial yang lebih kreatif-edukatif.