Rencana Pembangunan Dryport di Bener Meriah, Ini Kata Plt Bupati

Redelong | lingePost - Pemerintah Kabupaten Bener Meriah kembali melakukan pembahasan dan kajian terkait rencana pembangunan dryport atau terminal peti kemas di daerah itu.

Plt Bupati Bener Meriah Dailami mengatakan pembangunan dryport bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani di daerah itu serta untuk menggenjot roda perekonomian daerah.

"Dryport merupakan pelayanan satu atap ke pelabuhan, untuk penanganan kargo. Dengan layanan satu atap ini maka proses dokumentasi dan pemeriksaan terkait bea cukai dapat diselesaikan di sini," kata Dailami di Redelong, Kamis (10/6/2021).

"Dengan adanya dryport, hasil perkebunan dan pertanian unggulan di Kabupaten Bener Meriah seperti kopi, kentang, kelapa sawit, sere wangi, pisang cavendish, dan alpukat yang akan di ekspor tidak perlu menempuh jarak yang jauh," ujarnya.

Dailami menuturkan dryport yang akan di bangun nantinya selain memanfaatkan jalur darat ke pelabuhan juga akan memanfaatkan jalur udara melaui Bandara Rembele yang saat ini telah memiliki terminal kargo.

Selain itu kata dia jika memungkinkan juga akan memanfaatkan jalur kereta api dari Bener Meriah menuju Sumatera Utara.

"Selain melalui pelabuhan laut yang memanfaatkan pelabuhan Krueng Geukeuh di Aceh Utara, apabila memungkinkan akan dilakukan study penggunaan jalur kereta api dari Bener Meriah ke Sumatra Utara," tutur Dailami.

Sementara pada hari ini Pemkab Bener Meriah kembali melakukan rapat pembahasan dan kajian tentang rencana pembangunan dryport tersebut dengan pihak Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Pusat secara virtual.

Rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari surat Bupati Bener Meriah tertanggal 5 April 2021 kepada Menteri Perhubungan.

Dalam hal ini Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Pusat Edy Gunawan pada kesempatan tersebut menyampaikan perlunya dilakukan kajian yang baik terhadap rencana pembangunan dryport di Bener Meriah agar nantinya dapat mensejahterakan masyarakat di daerah itu.

"Saya mengharapakan kesabaran bersama, karena semua perlu proses-proses," kata Edy Gunawan.

 

 

KM