Ratusan sopir dum truck demo minta galian C dibuka

Laporan : Hafiz M

Redelong - lingepost.com : Ratusan supir dan pemilik dum truck di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah menggelar unjukrasa di DPRK Bener Meriah, Selasa 24 April 2018.

Massa menuntut lokasi galian C yang telah ditutup kembali dibuka, karena menjadi satu-satunya mata pencaharian mereka.

Salah seorang pemilik dum truk, Fadli, dalam orasinya menyampaikan bahwa penutupan lokasi galian C di Bener Meriah telah berdampak pada ratusan pemilik dum truck di kedua daerah karena kehilangan lahan pekerjaan mereka yang selama ini menjual jasa angkut material pasir dari lokasi galian C kepada pelanggan mereka.

"Kami hanya menuntut lokasi galian C dibuka. Hanya itu yang kami minta, supaya kami dapat kembali bekerja dan mencari nafkah untuk anak istri kami," tutur Fadli.

Dia menyebut bahwa dampak dari penutupan galian C di seluruh lokasi di Bener Meriah telah berlangsung selama dua bulan, hingga menyebabkan sebagian besar pemilik dum truck menunggak cicilan kredit kendaraan usaha mereka tersebut.

"Semua pemilik dum truck di sini masih bayar cicilan kredit. Sekarang sudah 40 mobil yang akan ditarik akibat tidak bisa bayar cicilan," ujar Ramli.

Ratusan dum truck parkir di sepanjang jalan jalur dua Komplek Perkantoran Kabupaten Bener Meriah dalam aksi unjukrasa
Ratusan dum truck parkir di sepanjang jalan jalur dua Komplek Perkantoran Kabupaten Bener Meriah dalam aksi unjukrasa

Pemilik dum truck lainnya yang secara bergantian melakukan orasi juga menekankan bahwa mereka hanya menutut agar lokasi galian C kembali dibuka.

"Anak istri kami sudah tidak makan di rumah," seru pengunjuk rasa.

Ketua Organda Kabupaten Bener Meriah, Muhammad Arif, kepada wartawan menjelaskan bahwa kedatangan para pemilik dum truck tersebut ke DPRK Bener Meriah dipicu penutupan galian C di seluruh lokasi di Bener Meriah yang sudah berlangsung selama hampir dua bulan.

Menurut Muhammad Arif ada sebanyak 20 lokasi galian C di daerah itu yang ditutup terkait persoalan izin operasional lokasi. Dampaknya, aktifitas para pemilik dum truck terhenti total dan kehilangan mata pencaharian mereka.

"Selama terhentinya galian C di sini orang ini harus cari kerja ke Besitang, ada yang ke Lhokseumawe, supaya kredit mobil bisa terbayar. Ada kemarin udah empat unit mobil dum truck disita oleh dealer di Kecamatan Permata, karena belum bayar cicilan," tutur Muhammad Arif.

Sementara Ketua Organda Aceh Tengah, Junaidi, mengatakan ada sebanyak 300-san untit dum truck dari Aceh Tengah yang ikut dalam aksi ujuk rasa tersebut.

"Dari Bener Meriah ada sekitar 400-san unit. Kita hadir di sini atas undangan dari Ketua Organda Bener Meriah untuk mendukung teman-teman kita pada hari ini. Karena ini kita lihat juga berdampak kepada masyarakat yang saat ini sudah tidak bisa lagi memesan material," tutur Junaidi.