Pilkada Damai untuk Rakyat

Laporan : Kurnia Muhadi

Takengon - lingepost.com : Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2017 sudah semakin dekat.

Masyarakat dan semua pihak tentunya berharap seluruh tahapan Pilkada di Aceh, khususnya di Aceh Tengah dapat berjalan lancar, aman, dan damai.

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Tengah tak ketinggalan mengajak semua pihak, untuk bersama-sama para pasangan calon bupati dan wakil bupati peserta Pilkada Aceh Tengah tahun 2017, mendeklarasikan Pilkada damai.

Di Kabupaten Aceh Tengah, Pilkada Serentak tahun 2017 diikuti oleh 6 kandidat pasangan calon bupati/wakil bupati.

Para pasangan calon tersebut masing-masing adalah Usman Nuzuli-Bukri (Nomor Urut 1), Muchsin Hasan-Taufik (Nomor Urut 2), Alamsyah Mahmud Gayo-Anda Suhada (Nomor Urut 3), Khairul Asmara-Zulfikar (Nomor Urut 4), Shabela Abubakar-Firdaus (Nomor Urut 5), dan Saiful Efendi-Nurhidayah (Nomor Urut 6).

Dalam hal ini, pihak KIP Kabupaten Aceh Tengah secara resmi telah menetapkan keenam pasangan calon tersebut sebagai peserta Pilkada Aceh Tengah tahun 2017, setelah melalui tahapan dan proses yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Demi memastikan jalannya Pilkada damai di daerah berhawa sejuk itu, KIP Aceh Tengah kemudian mengumpulkan seluruh pasangan calon bupati dan wakil bupati peserta Pilkada 2017, untuk secara bersama-sama menjalin komitmen dan ikut mendeklarasikan Pilkada Damai di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, pada Sabtu 12 November 2016.

Deklarasi juga turut dihadiri Plt Bupati Aceh Tengah Al Hudri, Kapolres Aceh Tengah AKBP Eko Wahyudi, perwakilan Dandim 0106/Aceh Tengah, Ketua DPRK Aceh Tengah, serta masyarakat pendukung masing-masing kandidat peserta Pilkada.

Deklarasi ditandai dengan penandatanganan komitmen dan kesepakatan bersama seluruh pihak terkait penyelenggaraan Pilkada Aceh Tengah tahun 2017 bersama-sama seluruh kandidat peserta Pilkada, untuk menciptakan pemilihan kepala daerah yang berintegritas dan damai.

Ketua KIP Aceh Tengah, Marwansyah, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa penandatanganan deklarasi bukan hanya sebatas kegiatan seremonial semata, namun dia mengajak semua pihak untuk dapat memaknai dan menjalani komitmen damai tersebut secara bersama-sama.

Marwansyah menjelaskan bahwa deklarasi adalah menyepakati poin atau butir-butir kesepakatan bersama untuk menciptakan Pilkada damai selama tahapan Pilkada 2017 berlangsung.

"Diantaranya yang hari ini kita sepakati bersama adalah, satu; bahwa pada hari ini kita sepakat; kita akan menciptakan pemilihan bupati dan wakil bupati Aceh Tengah tahun 2017 yang berintegritas dan damai. Itu yang harus menjadi komitmen kita bersama, bukan hanya seremonial biasa, tetapi harus kita maknai apa yang dimaksud dengan integritas dan beretikat damai," tutur Marwansyah.

Dijelaskannya, bahwa integritas dapat didefenisikan sebagai sebuah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

"Atau dengan kata lain bahwa integritas dapat dimaknai sebagai suatu konsep yang memiliki konsistensi antara tindakan dengan nilai-nilai yang luhur," ujarnya.

Sementara kata Damai, menurut Marwansyah, dapat didefenisikan sebagai suatu kondisi dari tidak adanya kerusuhan, sehingga terciptanya rasa nyaman dan tentram di tengah masyarakat selama pelaksanaan Pilkada.

"Poin yang kedua, mewujudkan keutuhan negara Republik Indonesia berdasarkan pancalisa dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Dengan momentum Pilkada tahun 2017, tentunya kita semua mempunyai tujuan yang sama, antara lain adalah atas nama rakyat atau masyarakat Kabupaten Aceh Tengah kita semua harus mewujudkan kemajuan daerah dalam segala bidang atau aspek kehidupan masyarakat Aceh Tengah," tuturnya.

Sementara poin yang ketiga, kata Marwansyah, bahwa penyelenggaraan Pilkada harus tunduk dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Itulah diantara butir-butir dari poin kesepakatan bersama untuk sebuah komitmen mewujudkan Pilkada damai tahun 2017 di Kabupaten Aceh Tengah.

Pada kesempatan itu, Kapolres Aceh Tengah AKBP Eko Wahyudi, juga menyampaikan pentingnya kesadaran semua pihak untuk secara bersama-sama ikut menjaga stabilitas keamanan selama pelaksanaan Pilkada.

Menurutnya, kondisi Kamtibmas yang kondusif, aman, tertib, dan lancar serta terkendali di seluruh Kabupaten Aceh Tengah bukan semata menjadi menjadi tanggungjawab kepolisian.

"Untuk itu kepolisian resort Aceh Tengah mengaharapkan peran serta seluruh elemen masyarakat, khususnya kepada pasangan calon kepala daerah, tim sukses, dan massa pendukung pasangan calon, untuk bersama-sama menjaga ketertiban, kelancaran, kesuksesan Pilkada 2017 di Kabupaten Aceh Tengah," tutur Kapolres Eko wahyudi.

Eko Wahyudi menjelaskan bahwa berdasarkan analisa dan evaluasi gangguan kamtibmas di Kabupaten Aceh Tengah akhir-akhir ini, suhu politik mulai meningkat seiring tahapan Pilkada yang berlangsung.

Namun secara umum, kata Eko Wahyudi, kondisi Aceh Tengah jelang Pilkada masih aman dan kondosif.

"Kepolisian resort Aceh Tengah bersinergi dengan Kodim 0106/Aceh Tengah dan para pihak terkait, harus konsisten mengawal dan mengamankan seluruh rangkaian tahapan Pilkada 2017 agar berjalan dengan aman, tertib, dan lancar," tutur Kapolres Eko Wahyudi.

Lanjutnya, pesta demokrasi yang dilaksanakan setiap Lima tahun sekali merupakan milik setiap masyarakat untuk bisa menyalurkan hak politiknya secara langsung.

Untuk itu, Eko Wahyudi, mengharapkan seluruh elemen masyarakat bisa berpartisipasi aktif dan bersatu padu untuk ikut mensukseskan jalannya Pilkada Aceh Tengah tahun 2017.

"Sehingga dapat terpilih pemimpin yang dapat membawa Kabupaten Aceh Tengah kearah yang lebih baik, sesuai dengan harapan dan cita-cita kita semua," tuturnya.

Eko Wahyudi menambahkan bahwa kepolisian resort Aceh Tengah juga menggelar operasi Mantap Praja Rencong 2016, guna meminimalisir gangguan keamanan pada pelaksanaan Pilkada 2017.

"Seluruh dinamika yang terjadi dalam tahapan Pilkada 2017 sangat mempengaruhi perkembangan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Guna meminimalisir pertimbangan tersebut kepolisian resort Aceh Tengah menggelar operasi kepolisian mandiri kewilayahan dengan sandi Mantap Praja Rencong 2016, dalam rangka pengamanan Pilkada 2017," tutur Eko Wahyudi.

Sementara pada kesempatan yang sama, Plt Bupati Aceh Tengah, Al Hudri, menegaskan bahwa deklarasi Pilkada damai merupakan salah satu perwujudan komitmen bersama dalam upaya menyukseskan penyelenggaraan Pilkada serentak, khususnya di Kabupaten Aceh Tengah.

Al Hudri meminta deklarasi Pilkada damai dapat dimaknai sepenuh hati oleh semua komponen yang turut serta dalam proses Pilkada 2017.

"Pasangan calon dan tim suksesnya, harap bersikap bijaksana dalam memimpin para pendukung masing-masing. Sehingga turut mengawal Pilkada damai kali ini," tutur Al Hudri.

Al Hudri turut mengajak semua pihak untuk saling bahu membahu dan bekerjasama dengan menumpahkan segenap pikiran serta tenaga untuk turut mengawal terwujudnya Pilkada damai di Aceh Tengah.

"Agar rakyat Aceh Tengah bisa memilih pemimpinnya dengan aman tanpa provokasi, tanpa intimidasi, dan tidak ada kekerasan," ujarnya.

Al Hudri juga menambahkan bahwa jajaran Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah akan terus melakukan pengawasan untuk memastikan netralitas Aparatur Sipil Negara pada Pilkada 2017.

Dia berharap seluruh rangkaian dan tahapan pelaksanaan Pilkada 2017 di Kabupaten Aceh Tengah dapat berjalan semestinya dalam kondisi yang aman, lancar, dan damai.

Itulah diantara pesan-pesan yang disuarakan dalam pelaksanaan Deklarasi Pilkada Damai yang berlangsung di Gedung Olah Seni Takengon, pada Sabtu 12 November 2016. Deklarasi berlangsung dalam suasana penuh keakraban.

Para kandidat pasangan calon bupati/wakil bupati Aceh Tengah periode 2017-2022 pada kesempatan itu juga membacakan kesepakatan damai bersama dipandu langsung Calon Bupati Nomor Urut 6 Saiful Efendi.

Deklarasi damai juga ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh keenam kandidat peserta Pilkada. Para kandidat juga melepaskan sepasang burung merpati untuk melambangkan perdamaian yang akan diwujudkan selama tahapan Pilkada 2017 berlangsung.

Masyarakat pun menyaksikan langsung komitmen damai yang terbangun di hari itu. Tentunya, semua pihak berharap Pilkada damai benar-benar dapat terwujud, sehingga cita-cita pembangunan daerah untuk Lima tahun kedepan dapat berjalan baik usai pelaksanaan Pilkada.

Pilkada sejatinya adalah jalan untuk menentukan arah pembangunan daerah lewat kepemimpinan seorang bupati dan wakilnya yang ditunjuk langsung oleh rakyat.

Rakyatlah yang memilih. Rakyatlah yang menentukan. Maka, Pilkada damai pun harus diwujudkan untuk terciptanya kenyamanan dan ketentraman di tengah masyarakat, agar masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya secara langsung, bebas, dan rahasia, sebagai wujud dari demokrasi yang sehat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.