Petani Tebu Demo ke Kantor Camat Ketol

Laporan : Mulyadi

Takengon - lingepost.com : Masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Tebu Datar  Buter Raya, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, unjukrasa ke Kantor Camat Ketol, Selasa 13 Oktober 2015.

Para petani mempertanyakan bantuan bibit tebu yang pernah dijanjikan oleh Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Dinas Perkebunan & Kehutanan Kabupaten Aceh Tengah.

Ketua kelompok tani, M Jemalan, mengatakan para petani kecewa karena bantuan untuk kelompok mereka dialihkan ke kelompok lain.

"Padahal secara syarat dan kelengkapan administrasi lainnya sudah dinyatakan lengkap, malahan kami disuruh oleh penyuluh untuk penyusunan berkas," kata M Jemalan saat mendatangi Kantor Camat Ketol, Selasa 13 Oktober 2013.

"Kami heran, kenapa bantuan yang seharusnya menjadi hak kelompok tani kami dialihkan ke kelompok tani lain. Padahal Kelompok tani lain tidak memiliki lahan khusus untuk di tanami tebu, lahan mereka terdapat tanaman kopi," sebutnya.

Camat Ketol, Maimun, mengaku baru mengetahui masalah tersebut. Ia berharap masalah dapat segera di selesaikan secara musyawarah.

Kasi Dinas Perkebunan dan Kehutanan Aceh Tengah, Maha Fitra, mengatakan data yang mereka peroleh telah berdasarkan hasil rekomindasi dari BP3K yang berasal dari masing-masing kampung.

"Alasan yang kami terima bahwa masyarakat Kelompok Tani Buter Raya tidak memiliki lahan pertanian tebu," sebut Maha Fitra.

Sementara Ketua BP3K, Rahmat, dihadapan para petani menyampaikan permintaan maaf. Ia mengaku memang tidak memasukkan nama Kelompok Tani Buter Raya ke dalam daftar penerima bantuan dan mengalihkanya ke kelompok tani lain.

Setelah mediasi di ruang kerja Kantor Camat Ketol para pihak sepakat untuk segera memasukan Kelompok Tani Buter Raya kedalam daftar nama penerima bantuan bibit tebu.

Kesepakatan itu dituangkan dalam surat keterangan yang ditandatangani oleh pihak BP3K, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, dan Camat Ketol, serta disaksikan oleh perwakilan GMNI dan GeRAK-Gayo yang sejak awal turut mendampingi para petani menutut hak mereka.