Pesona Pantai Iboih, Surga Bahari di Ujung Barat Indonesia

Laporan : Kurnia Muhadi

Sabang - lingepost.com : Deru ombak di tepi Pantai Iboih masih segar terdengar dalam ingatanku. Ada kedamaian saat memandang kemolekan Pulau Rubiah, atau ketika mata ini bisa melihat langsung hamparan terumbu karang di taman bawah lautnya, hingga merasakan sensasi berenang bersama ribuan ikan tropis nan cantik, di surga bahari pulau biru yang satu ini.

Pantai Iboih merupakan salah satu destinasi wisata paling diminati di ujung barat Indonesia. Kawasan ini berada di Pulau Weh, Sabang, Provinsi Aceh, dimana titik nol kilometer Indonesia ada disini.

Pengalaman pertamaku menyelami surga bawah laut Iboih tak pernah kulupa. Pesona keanggunan bahari tersaji dalam keragaman terumbu karang yang masih terjaga dan terhampar luas sebagai tempat bermain bagi ribuan ikan cantik beragam warna yang memanjakan mata memandang.

Ada pula gerombolan ubur-ubur yang tampak tetap anggun walau sentuhan kelembutannya menyengat kulitku, saat kami bersnorkeling ria bersama di perairan pantai nan cantik itu.

Surga taman bawah laut. Ikan, karang, ubur-ubur, dan kemolekan pasir putih Pantai Iboih, sungguh telah membuatku merindu untuk kembali bisa berada ditengah-tengah mereka.

Pertama kali aku menjejakkan kaki di kawasan Pantai Iboih, terjadi pada September 2009. Saat itu, aku bersama para reporter dan presenter radio se-Aceh memilih Iboih untuk tempat berlibur usai pelatihan jurnalistik, di Kota Banda Aceh.

Masing-masing dari kami berasal dari berbagai kabupaten/kota di Aceh. Aku sendiri berasal dari Kabupaten Aceh Tengah.

Kami berada di Iboih selama 2 hari. Sungguh, saat itu menjadi hari-hari terbaik untukku menikmati keindahan alam negeri yang kaya akan surga bahari.

Selama di Iboih, kami memilih bungalow untuk tempat tinggal. Ada banyak pilihan bungalow disini dengan harga sewa bervariasi tapi tetap terjangkau.

Pilihan untuk menginap di hotel juga ada. Namun kami lebih memilih bungalow milik masyarakat setempat, karena bisa dipakai untuk jumlah orang banyak sekaligus.

Maklum rombongan kami saat itu berjumlah berjumlah 15 orang. Selain untuk menghemat, kami juga menyukai kebersamaan.

Penduduk disini selalu ramah menyambut para pengunjung. Sabang juga dikenal sebagai wilayah paling aman di Aceh dengan tingkat kriminalitas sangat rendah.

Kami tiba di Iboih saat jelang siang. Tak ada waktu untuk kesibukan lain disini dan kami pun langsung menuju tepi pantai setelah mendapatkan bungalow dari penduduk setempat.

Aku dan teman-teman memilih snorkeling untuk bisa menikmati keindahan surga bawah laut Iboih.

Ada juga pilihan untuk diving. Namun kebanyakan dari kami belum pernah punya pengalaman di bidang ini dan masih takut untuk mencobanya.

Peralatan untuk snorkeling dan diving bisa dengan mudah didapatkan disini. Ada banyak penyedia jasa yang menyewakannya kepada pengunjung.

Harga sewanya pun sangat terjangkau. Rata-rata untuk peralatan snorkeling berupa kacamata, pipa udara, dan kaki katak, masing-masing disewakan Rp. 15 ribu/item/hari.

Ada juga pilihan rompi pelampung untuk yang belum lihai berenang. Aku sendiri lebih memilih menggunakan rompi ini demi keamanan. Hanya perlu membayar harga sewa Rp. 15 ribu, rompi sudah bisa digunakan.

Di Iboih ada banyak titik untuk snorkeling. Kami memilih kawasan taman bawah laut yang berada disisi kanan pulau Rubiah, tak jauh dari bibir pantai. Ini adalah spot snorkeling terfavorit di Iboih.

Untuk bisa segera tiba disana, kami memilih menggunakan kapal boat yang langsung mengantarkan kami ke kaki pulau pulau Rubiah.

Sewa boat saat itu dipatok Rp. 200 ribu untuk rombongan kami. Sudah siap untuk melayani antar dan jemput. Karena kami serombongan, biaya sewa boat jadi terasa lebih ringan.

Daya tarik dari pesona alam bawah laut Iboih membuat kami tak sabar ingin segera menyelaminya, sejak pertama tiba di kawasan permai ini.

Setelah mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan, kami pun memulai petualangan di hari yang cerah.

Inilah yang kusebut dengan petualangan bawah air. Berenang menjelajahi hamparan terumbu karang, bermain bersama ikan, dan membiarkan tubuh dirangkul lembut alam, sungguh menjadi hari yang menyenangkan.

Kami pun enggan beranjak dari birunya air. Aku sendiri merasa Iboih telah memikat hatiku diantara keindahan alam bawah lautnya yang sungguh menawan.

Iboih adalah perairan yang dangkal. Airnya sangat jernih dengan ombak yang tenang, sehingga kemegahan panorama bawah lautnya mudah untuk dinikmati.

Segala kedamaian yang ada disini membuatku terpesona. Iboih memanjakan hasratku bermain bersama alam.

Hari bahkan terasa cepat berlalu. Setelah puas bersnorkeling ria kami pun kembali ke bungalow yang telah kami sewa dari penduduk setempat.

Malam kemudian menyelimuti kebersamaan kami di Pantai Iboih. Suasana malam disini tak kalah menawan.

Kami bisa menikmati keindahan hamparan bintang-bintang di langit Pantai Iboih, dari sebuah dermaga kecil yang ada di tepi pantai.

Perairan Iboih di kala malam layaknya bentangan keanggunan alam. Pulau Rubiah juga terlihat molek di bawah cahaya rembulan dan bintang gemintang yang menerangi suasana malam.

Dua hari berada di kawasan wisata bahari Pantai Iboih terasa singkat. Aku bersama rombongan harus kembali ke Kota Banda Aceh.

Iboih tempat yang mengagumkan. Karang, ikan, ubur-ubur, serta pasir putih tepi pantai dan kemolekan Pulau Rubiah, telah membuatku selalu merindukan tempat ini.

Satu tempat yang menggugah hasratku untuk kembali. Menikmati surga bahari, memanjakan diri bersama alam, serta meneguk kedamaian dari megahnya bentangan keindahan yang tersaji ditengah cerahnya hari dan anggunnya suasana malam yang menawan.

Iboih adalah salahsatu diantara sekian banyak kawasan wisata bahari nan cantik dari kekayaan alam nusantara yang patut dikunjungi.

Kawasan yang berada di ujung barat Pulau Weh ini memiliki daya tarik tersendiri untuk mereka yang gemar menyelami keindahan alam bawah laut tanpa batas.

Terlebih jika anda penyuka diving. Rasanya butuh waktu seminggu untuk bisa puas menyelami seluruh kerajaan bawah laut Iboih yang megah.

Iboih telah sejak lama menjadi primadona, terutama di kalangan pelancong mancanegara. Orang-orang dari berbagai belahan dunia kerap berkunjung dan menetap selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu, di kawasan Iboih.

Bagi anda yang ingin ke Iboih, bisa menempuh perjalanan dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Kapal akan membawa anda menyeberangi lautan menuju Pelabuhan Balohan, Sabang, Pulau Weh.

Anda bisa memilih untuk naik kapal ferry dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam perjalanan dengan biaya Rp. 20 ribu/orang.

Atau naik kapal cepat (Speedboat) selama kurang lebih 45 menit perjalanan dengan ongkos Rp. 50 ribu/orang.

Saat tiba di Pelabuhan Balohan, Sabang, anda bisa langsung naik taksi atau angkutan umum lainnya untuk menempuh perjalanan darat menuju kawasan Pantai Iboih dengan tarif rata-rata Rp. 50 ribu/orang.

Iboih berjarak sekira 1 jam perjalanan dari Pelabuhan Balohan. Jalan mulus ditambah pemandangan alam asri nan cantik akan membuat anda betah selama perjalanan menuju objek wisata pantai yang satu ini.

Iboih merupakan nama sebuah desa di Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Sedangkan nama pantai ini sebenarnya adalah Teupin Layeu. Tapi banyak orang kemudian lebih mengenalnya dengan sebutan Pantai Iboih.

Kawasan ini juga berdekatan dengan Tugu Kilometer Nol Indonesia, sebagai daerah tepi pantai di ujung paling barat Nusantara.

Secara keseluruhan Pulau Weh banyak menyimpan kekayaan alam bahari. Selain Pantai Iboih, masih banyak lagi keindahan alam pantai yang ditawarkan oleh pulau legendaris ini.

Diantaranya ada Pantai Gapang, Pantai Anoi Itam, Pantai Kasih, Pantai Tapak Gajah, Pantai Sumur Tiga, Pantai Ujung Kareung, dan Pantai Pasir Putih.

Semua kawasan pantai itu memiliki pesona dan daya tarik tersendiri. Cobalah untuk mengunjunginya agar kita lebih mengenali setiap sudut kekayaan alam negeri di tanah ibu pertiwi.

Jadikan Sabang, Pulau Weh, sebagai titik nol kilometer untuk mulai menjelajahi seluruh bentangan kekayaan alam bahari di Nusantara ini.

Indonesia adalah alam yang mempesona. Juga kaya akan budaya dan tradisi ditengah masyarakatnya.

Jayalah Indonesia. Jayalah surga bahari dunia.