Pemerintah dinilai lamban tangani dampak bencana di Aceh Tengah
Takengon | lingePost – Penanganan dampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tengah dinilai terlalu lamban.
Masyarakat terus menyoroti kerja pemerintah yang hingga hari ke 15 pasca bencana hari ini, wilayah Kabupaten Aceh Tengah masih terisolasi total dari akses jalur darat.
“Kami masyarakat tidak mau tahu, pemerintah punya segalanya, tapi kenapa sampai hari ini belum ada solusi untuk mempercepat perbaikan akses jalan. Sudah 15 hari berlalu Aceh Tengah masih terisolasi,” kata Edi salah seorang warga Takengon.
Warga lainnya Irwan, menyoroti minimnya bantuan logistik pangan yang diterima masyarakat hingga saat ini.
Dia juga mempertanyakan bantuan apa saja yang sudah masuk ke Aceh Tengah, berapa jumlahnya, dan sudah didistribusikan kemana saja.
“Informasi tentang bantuan yang masuk ke Aceh Tengah sangat minim. Kami masyarakat perlu tahu hal ini, sekarang semua orang sedang dalam masa panik, semua orang terancam krisis pangan,” ucap Irwan.
Sementara dari kalangan pemuda, Ketua KNPI Aceh Tengah Feri Yanto menagih janji Wakil Gubernur Aceh yang sebelumnya menyatakan akan kebut perbaikan jalan alternatif di jalur lintas KKA yang menghubungkan Aceh Tengah-Lhokseumawe.
Menurutnya janji tersebut belum terealisasi sampai hari ini. Padahal kata dia akses jalan KKA yang menghubungkan Aceh Tengah dengan Kota Lhokseumawe jadi satu-satunya harapan masyarakat setempat saat ini untuk terbebas dari keterisolasian pasca bencana.
“Pemerintah Aceh harus kerahkan puluhan alat berat eskavator dan loader, jangan lupa kasih BBMnya agar pekerjaan tidak tertunda,” tegas Feri.
KM