Pelestarian Batu Nisan Aceh bentuk Penghormatan pada Para Syuhada

BANDA ACEH - Aktivis Aceh, Asiah Uzia, mengatakan, pelestarian batu nisan Aceh adalah simbol penghormatan kita pada syuhada dan nilai-nilai pengorbanan yang menyertainya.

Hal itu disampaikan Asiah, dalam rangka menyikapi acara Pameran bertema ''Batu Nisan Aceh - Dan Sumbangannya Bagi Pengetahuan Sejarah Kebudayaan dan Peradaban Islam di Asia Tenggara", di Museum Aceh, 9-16 Mei 2017.

Asiah Uzia merupakan salah seorang yang terlibat dalam advokasi situs bersejarah Kerajaan Lamuri dalam gabungan Forum untuk Lamuri (ForLamuri). Saat itu Asiah di Forum LSM Aceh, sebelum kemudian ia keluar karena bergabung dengan salah satu partai politik. ForLamuri dicetus oleh Thayeb Loh Angen, Asiah Uzia, dan Haikal Afifa. Kemudian, setelah advokasi berhasil, ForLamuri dibubarkan.

"Nilai-nilai tersebut, sekarang kesempatan kita untuk menjaga dan mengabadikannya agar ziarah-ziarah penuh faedah dan lebih bermakna," kata Asiah, di Banda Aceh, Senin 8 Mei 2017.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pameran yang berlangsung selama enam hari tersebut, direncanakan dibuka oleh Gubernur Aceh dan dihadiri Wali Nanggroe serta tamu-tamu penting lainnya. Panitia menargetkan pameran selama enam hari tersebut akan dikunjungi oleh sekira dua puluh ribu pengunjung.

Sebelumnya, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan segera mengeluarkan peraturan gubernur (Pergub) tentang Batu Nisan Aceh, dan mendaftarkan benda warisan dunia Islam dari peradaban Aceh tersebut di UNESCO sebagai benda warisan budaya dunia. | portalsatu.com

Source:portalsatu