Pak Nas : Dayah/Pasantren Didik Santri Lebih Mandiri

Laporan : Ayu Rita Zahara

Takengon – lingepost.com : Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin (Pak Nas), menyebutkan proses belajar mengajar di dayah/pasantren membuat santri lebih mandiri dari pelajar sekolah formal.

Menurut Pak Nas, santri yang belajar di dayah/pasantren biasanya memiliki kemampuan lebih, karena dijejali dengan banyak cabang ilmu yang tidak diajarkan di sekolah formal.

"Santri itu kemandiriannya tinggi, tidak tergantung kepada orang lain, karena dibiasakan untuk mempersiapkan sendiri segala keperluan belajarnya," tutur Pak Nas saat membuka Lomba Kompetensi Bahasa Inggris dan Bahasa Arab bagi Santri Dayah/Pasantren se-Aceh Tengah, Selasa 4 Oktober 2016 di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon.

Pak Nas juga menyebut ada keutamaan bagi para santri yang mondok selama mengikuti proses belajar mengajar di dayah/pasantren, karena memiliki lebih banyak waktu untuk mengikuti pelajaran.

"Santri yang belajar di dayah biasanya punya pondasi kuat, dan ini sudah ditunjukkan oleh banyak tokoh nasional jebolan dari dayah atau pesantren," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Pak Nas, juga menyampaikan bahwa pendidikan dayah/pasantren di Kabupaten Aceh Tengah masih terus dikembangkan dan saat ini sudah terdapat sebanyak 32 dayah/pasantren yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Aceh dengan lebih dari 3.000 santri.

"Walaupun belum semaju daerah lain, tapi Aceh Tengah tetap berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan dayah sebagai alternatif pendidikan yang lebih menekankan pendidikan agama, namun tetap diimbangi dengan pendidikan umum," tuturnya.