Museum Aceh gelar Serangkaian Acara Peringati Hari Kesiapsiagaan Tsunami Dunia

Banda Aceh  - Museum Tsunami Aceh bekerja sama dengan Pemerintah Aceh dan Japan International Corporation Agency (JICA) menggelar serangkaian acara memperingati Hari Kesiapsiagaan Tsunami Dunia.

"Ada beberapa rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Kesiapsiagaan Tsunami Dunia yang dipusatkan di Museum Tsunami Aceh," kata Muzailin Affan, ketua penyelenggara peringatan Hari Kesiapsiagaan Tsunami Dunia, di Banda Aceh, Rabu.

Beberapa rangkaian kegiatan tersebut di antaranya seminar, simulasi penyelamatan tsunami, serta beberapa kegiatan lainnya. Rangkaian kegiatan peringatan Hari Kesiapsiagaan Tsunami Dunia ini berlangsung 3 hingga 5 November 2016.

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Tsunami Dunia digelar untuk mendorong masyarakat agar memahami risiko pengurangan bencana, khususnya tsunami. Apalagi, Aceh pernah mengalami tsunami pada 26 Desember 2004 dengan korban jiwa lebih dari 160 ribu orang.

Hari Kesiapsiagaan Tsunami Dunia ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) atas inisiatif Jepang dan didukung 140 negara. Hari Kesiapsiagaan Tsunami Dunia diperingati setiap 5 November.

Muzailin Affan menjelaskan ditetapkannya 5 November sebagai Hari Kesiapsiagaan Tsunami Dunia berdasarkan kisah heroik Goryo Hamaguchi yang menyelamatkan masyarakat Kota Hirogawa dari tsunami 5 November 1854.

"Dari kisah tersebut, Jepang menginisiasi Hari Kesiapsiagaan Tsunami Dunia. Dari kisah ini, Aceh bisa belajar banyak bagaimana menghadapi tsunami serta pengurangan risiko bencana," kata Muzailin Affan.

Hari Kesiapsiagaan Tsunami Dunia, kata dia, lebih fokuskan kepada edukasi. Dan diharapkan nantinya akan ada model pendidikan kesiapsiagaan bencana untuk anak sekolah.

"Pada kegiatan ini, kami juga mengajak warga dan perwakilan anak-anak dari Jepang memasang plakat informasi ketinggian tsunami Aceh 2004. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami," kata Muzailin Affan. | Sumber : ANTARA Aceh