Mencari Dukungan Dengan Menghalalkan Segala Cara, Sama Artinya Aceh Menunggu Kehancuran

Oleh : Hasan Anwar Ibrahim

Mencari Dukungan dengan Menghalalkan Segala cara, Sama Artinya Aceh Menunggu Kehancuran

Bila melihat perkembangan situasi politik yang terjadi di masyarakat akhir-akhir ini, cukup membuat masyarakat semakin tidak nyaman dan terasa khawatir akan timbulnya kembali gejolak yang sangat menakutkan.

Kekhawatiran tersebut dirasakan oleh masyarakat seiring dengan semakin ketatnya persaingan partai politik dalam mencari dukungan.

Hal ini wajar di era demokrasi menjelang pemilu, semua partai politik bebas mencari dukungan selama tidak bertentangan dengan undang-undang, dengan tujuan dapat menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan harapan rakyat dan mampu memperjuangkan kepentingan rakyatnya.

Namun hal ini menjadi tidak wajar bila dalam mencari dukungan menghalalkan segala cara. Mengancam, menculik, bahkan membunuh rakyatnya sendiri, menjadi hidangan masyarakat setiap saat, bila tidak mendukungnya, ini menjadi pekerjaan yang biasa bagi mereka.

Cara seperti ini dilakukan akibat ketidakmampuan menarik simpati masyarakat dan ketidakmampuan membuktikan janji janjinya, sehingga khawatir dan rasa ketakutan yang berlebihan bila tidak mendapat dukungan dari rakyatnya.

Kemenangan pemilihan kepala daerah yang diraih dengan cara yang tidak demokratis menghasilkan pemimpin yang tidak memiliki tujuan untuk memikirkan rakyatnya, tetapi lebih cenderung bertujuan untuk mementingkan diri sendiri maupun melanggengkan kekuasaan.

Bila ini yang terjadi, maka Aceh tinggal menunggu kehancuran.

*Penulis adalah seorang pemerhati sosial politik di Aceh

 

 

*Isi dalam tulisan menjadi tanggungjawab penulis