Mahasiswa Galus Gelar Seminar Motivasi

Takengon – lingepost.com : FORMAGALUS mengadakan training yang bertema, Seminar Motivasi Meraih Indek Prestasi Komulatif (IPK) 4.00.

Seminar ini berlangsung dengan baik, hingga ahir acara dalam kegiatan ini diharapkan agar mahasiswa dapat termotifasi dan meningkatkan daya minat belajar, sehingga mendapatkan nilai yang baik juga memuaskan.

Forum Persatuan Mahasiswa Gayo Lues (Formagalus) menyelenggarakan rangkaian acara seminar yang dilaksanakan di Gedung Pendari Takengon.

Kegiatan yang diadakan seminar dengan tema ” Motivasi meraih Indek Prestasi Komulatif (IPK) 4.00″.

Dalam pelaksanaan ini juga, turut hadir Syarif Safdin selaku tokoh Masyrakat Gayo Lues, yang tergabung dalam PMGL (Persatuan Masyarakat Gayo Lues).

Kegiatan seminar ini, langsung dibuka oleh ketua Pembina FORMAGALUS Lamsyah Budin, Minggu (6/3/2016).

Dalam kata sambutannya, Lamsyah Budin menyampaikan, selaku ketua umum FORMAGALUS memaparkan tentang inti kegiatan seminar motivasi ini , ibarat seperti menyulu sumbu obor, ketika minyak sudah habis, pasti meredup kembali dan harus di isi ulang kemudian di sulut api lagi baru menyala, nah artinya apa?

Kebanyakan mahasiswa menjumpai titik jenuh berpikir dalam dunia pendididkan sehingga banyak sekali mahasiswa yang tidak mampu menyelesaikan program studinya.

Oleh karena dasar itulah FORMAGALUS mengadakan seminar motivasi ini, dengan tujuan untuk memberikan inspirasi kepada mahasiswa dalam meraih karir yang baik di dunia pendidikan.

Makmur Jaya, salah seorang panitia menyampaikan, kepada seluruh peserta seminar agar dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, agar seluruh mahasiswa faham dan mengerti tentang apa makna dan tujuan mahasiswa iti sendiri.

Beliau juga mengapresiasi kegiatan seminar tersebut, karena mahasiswa yang tergabung dalam FORMAGALUS telah dapat melaksanakan kegiatan ini sehingga dapat memotivasi dan meningkatkan daya belajar bagi mahasiswa.

“Makmur Jaya dalam menyinggung tentang kegiatan seminar mahasiswa Gayo Lues, bahwa yang seharusnya melaksanakan kegiatan ini bukanlah mahasiswa tetapi para petinggi pemerintah yang langsung berkaitan dengan daya minat belajar mahasiswa, tetapi ini sudah terbalik mahasiswa yang membuat kegiatan seperti ini,” pungkasnya. (Rilis-mulyadi, sp)