Lion Air akan Beroperasi di Bandara Rembele mulai 1 Agustus 2016

Laporan : Kurnia Muhadi

Jakarta – lingepost.com : Direktur Utama perusahaan maskapai penerbangan Lion Air, Rudi Lumengkewas, memastikan pihaknya siap untuk melayani penerbangan di Bandara Rembele, mulai 1 Agustus 2016.

Rudi menyebut pihak Lion Group telah menyiapkan pesawat jenis Wing Air untuk Bandara Rembele. Pesawat tersebut, kata Rudi, siap beroperasi dalam waktu dekat ini jika sudah mengantongi izin penerbangan dari Kementerian Perhubungan RI untuk bisa memasuki Bandara Rembele.

"Bila perlu dengan rute Wings Air Round (Nginap/Tidur) di Rembele. Pokoknya kami siap," kata Rudi.

Dalam hal ini, Rudi, mengharapkan pemerintah daerah dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa Wings Air akan segera melakukan penerbangan perdana di Bandara Rembele, mulai tanggal 1 Agustus 2016.

Sementara dari pihak Lion Group, kata dia, juga akan melakukan sosialisasi melalui website, majalah penerbangan, dan media lainnya, untuk publikasi rute terbang komersil ke Bandara Rembele.

"Saat ini pesawat ATR homebase Kualanamu Medan sudah tersedia. Pihak Lion Air telah menyampaikan surat permohonan pembukaan rute ke Kementerian Perhubungan, sehingga kami saat ini sedang menunggu izin tersebut agar segera beroperasi. Mudah-mudahan bisa terlaksana penerbangan perdana dan seterusnya mulai 1 Agustus ini," tuturnya.

Rudi Lumengkewas menyampaikan hal itu saat pertemuan dengan  Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, serta pejabat yang mewakili Bupati Bener Meriah, dalam hal ini Asisten II Setdakab Bener Meriah, Mukhlis, di Jakarta, Kamis 14 Juli 2016.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Tengah Amir Hamzah, Kepala UPBU Rembele Syaifullah Siregar, serta Kasatker Bandara Rembele, Yan Budianto.

Sementara dari pihak Lion Group, juga dihadiri Direktur Operasi Capt. Danel Putut dan Direktur Niaga, Ari Azhari.

Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, mengatakan bahwa masyarakat di wilayah tengah Aceh saat ini membutuhkan kehadiran penerbangan komersil yang lebih refresentatif.

“Pesawat perintis yang selama ini beroperasi di Bandara Rembele memiliki keterbatasan kapasitas dan hanya beroperasi sebanyak tiga kali dalam  satu minggu,” kata Nasaruddin.

Sejak pengembangan Bandara Rembele diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, pada awal Maret 2016, memang belum satupun maskapai penerbangan dengan pesawat berbadan besar beroperasi di Bandara Rembele.

Kondisi ini membuat pimpinan daerah Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah yang memiliki cakupan utama pelayanan Bandara Rembele, memutuskan segera ambil sikap untuk menemui pihak maskapai penerbangan Lion Air di Jakarta.