Lantik pejabat di lingkungan pendidikan, Bupati minta hilangkan pungli di sekolah

Redelong – lingepost.com : Sebanyak 174 pejabat di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah dirotasi menempati jabatan baru. Seluruh pejabat tersebut adalah yang bertugas di bidang pendidikan.

Diantaranya menempati jabatan administrator, pejabat pengawas, kepala SPNF-SKB, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.

Bupati Bener Meriah Ahmadi secara resmi melantik seluruh pejabat tersebut di Aula Setdakab setempat, Senin (9/4).

Dalam sambutannya, Ahmadi, menyampaikan bahwa rotasi dan promosi jabatan yang dilakukan telah disesuaikan dengan kebutuhan di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah.

"Maka kepada bapak ibu semua saya menitik beratkan bahwa kita komit bagaimana memberikan pelayanan karena ini adalah kebutuhan dasar," tutur Ahmadi.

Pada kesempatan itu Ahmadi menekankan pihaknya selaku pimpinan daerah akan serius menangani pelayanan kebutuhan dasar, khususnya di bidang pendidikan.

"Hari ini saya menunggu karya bakti bapak ibu semua, tunjukkan prestasi bapak ibu, tunjukkan inovasi bapak ibu semua, dimana bapak ibu memimpin sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA," ujar Ahmadi.

Selain itu Ahmadi juga berpesan kepada seluruh abdi negara yang dilantik tersebut agar ikut menghilangkan praktek pungutuan liar di lingkungan kerja masing-masing.

"Maka saya pertegas pada kesempatan ini, karena kepala sekolah yang menandatangan laporan akhir, sertifikasi, gaji ke 13, dana Bos, dan lain sebagainya, artinya apa yang menjadi hak orang-orang yang di sekolah itu silahkan disalurkan dengan baik dan benar tanpa harus ada potong sana potong sini," tutur Ahmadi.

"Apalagi pengumpulan itu mencatut nama kepala dinas atau bupati bahkan. Kita telah mendudukkan beberapa kasus beberapa minggu yang lalu di dewan guru, kepala sekolah ada yang pungli, saya perintahkan Kadisnya copot sekarang juga tidak usah tunggu besok. Jam 10 malam saya tunggu suratnya di Pendopo saya akan tanda tangani," ujar dia.

"Artinya apa, karena kita harus bersepakat terhadap hal ini. Karena jika tidak saya yakin dan percaya sampai kapanpun pendidikan ini sulit untuk mencapai sempurna, setidaknya mendekati saja sempurna," ucap Ahmadi.

 

Source:Antara