Kasus Gigitan Anjing Meresahkan, dr Yunasri: Anjingnya Jangan Dibunuh, Ini Penjelasannya
Takengon | lingePost - Kasus gigitan anjing dilaporkan meningkat dan meresahkan warga di Kabupaten Aceh Tengah sejak sepekan terkahir.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah dr Yunasri, Jumat, mengatakan sejak sepekan terakhir tercatat ada enam kasus gigitan anjing terjadi di beberapa wilayah di daerah itu.
Dalam hal ini dia mengimbau warga agar mewaspadai potensi penularan virus rabies pada luka gigitan hewan tersebut.
"Apabila terjadi kasus gigitan anjing segera hubungi pelayanan darurat untuk menghindari rabies. Kalau untuk penanganan awal luka gigitan boleh dicuci dengan sabun atau deterjen, karena sabun atau deterjen 50 persen dapat membunuh virus rabies," kata Yunasri.
Dia juga menyarankan agar masyarakat tidak membunuh anjing yang diketahui melakukan gigitan.
Menurutnya anjing yang melakukan gigitan akan mati dengan sendirinya setelah 14 hari jika memang membawa virus rabies.
Hal ini kata dia adalah cara pendeteksi alami apakah anjing yang melakukan gigitan membawa virus rabies atau tidak.
"Jadi kita sarankan untuk ditangkap saja, lalu dikandangkan selama 14 hari, kita lihat apakah anjing ini mati atau tidak setelah 14 hari. Jika tidak mati maka anjing ini dipastikan tidak membawa virus rabies dan pasien yang digigit juga dapat dipastikan aman, tidak perlu lagi penanganan lanjutan. Tapi jika mati, maka pasien gigitan juga harus kita tangani lebih lanjut karena dapat dipastikan tertular rabies," jelas Yunasri.
KM