Kabag Humas Irmansyah : Tema Jokowi Pulang Kampung Punya Efek Besar yang Positif

Laporan : Kurnia Muhadi

REDELONG - lingepost.com : Presiden Joko Widodo mengunjungi Kabupaten Bener Meriah dalam rangka peresmian Bandara Rembele, Rabu 2 Maret 2016.

Banyak yang berharap kedatangan presiden tidak hanya untuk meresmikan Rembele yang meningkat statusnya menjadi Bandara Kelas III, tapi turut membawa dampak bagi pembangunan di wilayah Gayo, khususnya Kabupaten Bener Meriah.

Apalagi, sosok Jokowi dikenal memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Gayo. Jokowi pernah tinggal di wilayah Kabupaten Bener Meriah ketika bekerja di PT. KKA pada pada tahun 1986-1989.

Karena itu, kehadiran Jokowi di Bener Meriah walau dalam kapasitasnya sebagai Presiden Republik Indonesia guna meresmikan Bandara Rembele, dibalut dengan tema besar Jokowi Pulang Kampung.

Kalimat Jokowi Pulang Kampung yang digaungkan sejak rencana kunjungan kerja presiden ke Gayo, juga mendapat pengakuan langsung dari Jokowi setibanya di Bandara Rembele.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi, dengan dibalut kain bermotif kerawang gayo bernama Upuh Ulen-ulen mengaku sengaja tidak melepaskan penyematan kain tanda kehormatan itu dari tubuhnya, karena ingin merasakan lebih dalam dirinya sebagai orang Gayo.

Itulah kalimat yang terucap langsung dari mulut sang presiden. Sebuah kalimat pengakuan yang menyatakan bahwa wilayah Gayo juga merupakan kampung kedua baginya.

Namun, apa saja dampak dari kedatangan Jokowi ke Gayo, khususnya Kabupaten Bener Meriah?

Apa juga dampak khusus dari pernyataan sang presiden bahwa dirinya adalah orang Gayo dan daerah tersebut adalah kampung kedua baginya?

Kepala Bagian Humas dan Protokoler Bener Meriah, Irmansyah SSTP, kepada lingepost.com mengatakan kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Gayo telah mengangkat nama Kabupaten Bener Meriah di tingkat nasional.

Dia berharap, kedepannya Kabupaten Bener Meriah menjadi daerah yang selalu diingat dan semakin memiliki posisi tawar untuk menjadi prioritas pembangunan, terkait program-program pemerintah pusat dalam membangun daerah.

"Jauh sebelum kedatangan bapak presiden untuk peresmian bandara, kami Humas dan Protokoler Bener Meriah sudah membuat wacana tentang apa tema kedatangan bapak presiden. Jadi kami dengan semangat yang mengebu-gebu memberanikan membuat tema Jokowi Pulang Kampung. Ini awalnya dilema bagi kami, apakah tema ini terlalu berlebihan, kira-kira kekhawatirannya seperti itu, bergejolak," tutur Irmansyah kepada lingepost.com, Rabu (9/3).

"Tapi ini terjawab sudah bahwa bapak presiden dalam sambutannya mengaku orang Gayo dan daerah ini sebagai kampung kedua bagi beliau," ujarnya.

Menurut Irmansyah, dari banyaknya kabupaten/kota di seluruh Indonesia, Bener Meriah, saat ini sudah semakin dikenal sebagai efek dari kampung kedua Presiden Jokowi.

"Kita berharap Bener Meriah saat ini semakin memiliki posisi tawar karena telah dikenal secara nasional. Mudah-mudahan terkait program pemerintah pusat untuk pembangunan daerah, bisa direalisasikan di Bener Meriah. Ini yang kita tunggu," ucap Irmansyah.