Jurnalis Aceh Tengah desak Presiden Prabowo tetapkan status bencana nasional

Bendera putih ditancapkan warga di kawasan pusat kota Takengon tepatnya di ruas Jalan Lebe Kader, Kampung Kemili, Kecamtan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Selasa (16/12/2025).

Takengon | lingePost – Kalangan jurnalis di Kabupaten Aceh Tengah mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera menetapkan bencana banjir dan longsor Sumatera sebagai bencana nasional.

“Kami menilai negara tidak sanggup tangani bencana besar ini. Buktinya sampai saat ini, sudah hampir sebulan pasca bencana, belum ada penanganan yang signifikan yang dirakasan oleh masyarakat,” kata salah seorang jurnalis di Takengon, Aceh Tengah, Romadani, Kamis.

Dia menyampaikan wilayah Aceh Tengah sampai saat ini bahkan masih terisolasi pasca bencana dengan seluruh akses jalan darat terputus.

Lanjutnya pemerintah juga belum menyelesaikan masalah kebutuhan dasar warga seperti bantuan makanan dan obat-obatan di masa darurat bencana.

“Ini sudah pekan ketiga, tapi kita masih berkutat pada upaya pemenuhan logistik. Ini sangat lambat sekali,” ketus Roma.

Jurnalis lainnya, Irwandi juga menilai bahwa negara belum mampu maksimal untuk penanganan pasca bencana sampai saat ini.

Dia juga turut mendesak pemerintah pusat agar membuka pintu bagi dunia internasional untuk dapat membantu dan ikut dalam upaya pemulihan pasca bencana.

“Hanya bukti di lapangan yang bisa kita percaya, bahwa sampai saat ini semuanya masih kacau. Untuk sekarang bahkan seluruh masyarakat Aceh Tengah terancam kelaparan,” ujar Irwandi.

Sementara Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Aceh Tengah, Kurnia Muhadi juga menilai keputusan pemerintah pusat untuk tidak menetapkan bencana Sumatera ke dalam status bencana nasional sangat keliru.

Menurutnya Presiden Prabowo juga cuma perlu satu alasan yaitu alasan kemanusiaan untuk membuka pintu bagi dunia internasional ikut membantu.

“Kami di Aceh pernah merasakan bagaimana bencana tsunami 2004 direspon sangat cepat oleh pemerintahan SBY zaman itu, sehingga dampaknya penanganan pasca bencana saat itu cukup untuk dikatakan sudah maksimal,” kata Muhadi

 

KM

 

 

Comments: 0

Your email address will not be published. Required fields are marked with *