Jadi runner up, Irwandi MN Selamatkan Aceh dari Kekalahan

Banda Aceh - lingepost.com : Pecatur andal Aceh Irwandi MN (Master Nasional) mewakili Aceh Tengah di event Catur Aceh Open tampil gemilang dan berhasil keluar dari “kepungan” dominasi atlet Sumatera Utara di Gedung PWI Aceh, Banda Aceh, 16-20 Mei 2017.

Meski sempat tertinggal 1,5 macht point (MP) diparuh babak lantaran kandas “dipukul” Sarmadoli dan ditahan remis (draw) Marihot Simanjuntak MP (Master Percasi) asal Sumut, namun pecatur Gayo ini berhasil bangkit di akhir-akhir babak dengan memupuskan harapan M Johan Goliong MN (Sulawesi Barat), Fachrul Razi (Aceh) serta Binsar Siahaan MN (Sumut).

Event bergengsi dengan menggunakan sistem swiss 9 babak ini diikuti oleh 100 pecatur dari sejumlah kabupaten/ kota di tanah air.

Keluar sebagai juara satu, Sarmadoli (8,0 MP), juara dua Irwandi MN (7,5 MP) dan juara tiga Zulfikar Panjaitan (7,0 MP). Selanjutnya, di ajang ini panitia juga menyiapkan hadiah pembinaan bagi pecatur yang masuk dalam lingkaran 20 besar.

Ketua Pelaksana Kejuaraan Catur Aceh Open, Muhammad Hamzah Senin (22/05/17) via surat elektronik mengatakan, kejuaraan terbuka tersebut diikuti seratus pecatur. Mereka tidak hanya dari kabupaten/kota di Aceh, tetapi juga sejumlah master nasional dari sejumlah provinsi.

Sementara, Ketua Pengprov Percasi Aceh Aldin Nl mengutarakan, Kejuaraan Catur Aceh Open digelar sebagai ajang mengasah kemampuan pecatur, khususnya dari Aceh serta sebagai wadah memperbanyak pengalaman bertanding.

“Pengprov Percasi Aceh terus berupaya menggelar kejuaraan catur. Tidak hanya level daerah, tetapi juga tingkat nasional. Bahkan, kami juga berencana menggelar kejuaraan catur internasional di Aceh,” kata Aldin.

Namun begitu, lanjut dia, Pengprov tidak bisa berbuat apabila tidak ada dukungan penuh dari pemerintah daerah. Termasuk dukungan pengurus Percasi di kabupaten/kota dalam mencari bibit pecatur potensial.

Senada hal sama diungkapkan Pembina Utama Pengprov Percasi Aceh, Jamaluddin T Muku. Ia mengatakan, program pembinaan pecatur harus terus dilakukan.

“Tidak hanya intensitas kejuaraan ditingkatkan, tetapi juga perlu diperbanyak pelatihan serta pembinaan berjangka bagi pecatur,” ungkapnya. (rel)