Hari ini Pembukaan Pameran Batu Nisan Aceh

BANDA ACEH - Pameran bertema ''Batu Nisan Aceh - Dan Sumbangannya Bagi Pengetahuan Sejarah Kebudayaan dan Peradaban Islam di Asia Tenggara", dibuka pagi ini, di Museum Aceh, Selasa pagi 9 Mei 2017, pukul 09 WIB.

Pengurus Museum Aceh, Almuniza Kamal, mengatakan, pameran ini berlangsung di dalam ruangan, di ruang pameran kontemporer, dan di luar ruangan, di halaman museum. Di dalam ruangan berisi foto, batu nisan, dan penjelasannya.

"Di luar ruangan, tepatnya di halaman, ada batu nisan yang diatur seperti mini kompleks. Batu-batu nisan tersebut adalah yang diselamatkan oleh Mapesa dan Dr Husaini Ibrahim, dibawa ke Museum untuk pameran," kata Almuniza.

Almuniza mengatakan, bagian pameran juga komplek makam salah satu dinasti Sultan Aceh Darussalam, di halaman gedung museum. Dan bagian pameran komplek makam Sultan Ibrahim Mansur Syah, di Baperis (kompleks Makam Sultan Iskandar Muda) juga menjadi bagian dari pameran ini.

"Pameran enam hari ini dilaksanakan oleh Museum Negeri Aceh bersama Mapesa (Masyarakat Peduli Sejarah Aceh) dan BPCB. Batu nisan yang dipamerkan nantinya adalah warisan Kesultanan Lamuri, Samudra Pasai, dan Aceh Darussalam," kata Almuniza, di Banda Aceh, Selasa 9 Mei 2017.

Almuniza mengatakan, selain pameran, pada hari pembukaan juga dibuat seminar tentang batu nisan Aceh dengan pemateri Dr Husaini Ibrahim, Deddy Sastria, dan seorang arkeolog dari Sumatra Utara.

"Mapesa mengirim 3 pemandu untuk pameran selama enam hari ini," kata Almuniza, saat rapat teknis pelaksanaan, di Museum Aceh, beberapa hari lalu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pameran yang berlangsung selama enam hari tersebut, direncanakan dibuka oleh Gubernur Aceh dan dihadiri Wali Nanggroe serta tamu-tamu penting lainnya. Panitia menargetkan pameran selama enam hari tersebut akan dikunjungi oleh sekira dua puluh ribu pengunjung.

Sebelumnya, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan segera mengeluarkan peraturan gubernur (Pergub) tentang Batu Nisan Aceh, dan mendaftarkan benda warisan dunia Islam dari peradaban Aceh tersebut di UNESCO sebagai benda warisan budaya dunia. | posrtalsatu.com

Source:portalsatu