Fraksi PDI-P minta Pemda Aceh Tengah Anggarkan Beasiswa Jenjang S1 dan S2

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Samsuddin saat membacakan laporan akhir pandangan Fraksi PDI Perjuangan pada Rapat Paripurna Pengesahan Qanun APBK Aceh Tengah Tahun Anggaran 2020 baru-baru ini di DPRK setempat.

Takengon | lingePost - Fraksi PDI Perjuangan DPRK Aceh Tengah meminta pemerintah daerah setempat untuk menyiapkan ketersediaan beasiswa jenjang S1 dan S2 bagi putra putri daerah yang membutuhkan.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Samsuddin SAg MPd, mengatakan masih banyak putra-putri Aceh Tengah saat ini yang membutuhkan dukungan pemerintah untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi, karena ekonomi keluarga mereka kurang mampu.

"Karena banyak putra-putri Aceh Tengah yang memiliki kecerdasan dan keterampilan, namun karena ketidakmampuan orangtua sehingga pendidikan mereka terputus di tengah jalan," kata Samsuddin, Selasa (26/11).

Menurut Samsuddin usulan tersebut juga telah disampaikan langsung kepada Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar dalam laporan akhir pandangan Fraksi PDI Perjuangan pada Rapat Paripurna Pengesahan Qanun APBK Aceh Tengah Tahun Anggaran 2020 baru-baru ini di DPRK setempat.

"Fraksi PDI Perjuangan sangat mendorong pemerintah daerah untuk menganggarkan ketersediaan beasiswa. Karena selama ini yang telah diprogramkan oleh pemerintah daerah beasiswa untuk pegawai negeri yang mempunyai ijin belajar, hal itu juga tentu karena adanya kebutuhan daerah terhadap bidang keilmuan tertentu," tutur Samsuddin.

Selain itu, kata Samsuddin, Fraksi PDI Perjuangan juga meminta Pemkab Aceh Tengah untuk mulai membenahi bidang pendidikan di daerah itu yang harus diselaraskan dengan kebutuhan saat ini.

"Dalam rangka menyahuti wacana Presiden Jokowi terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM) maka Fraksi PDI Perjuangan meminta kepada Bupati Aceh Tengah membenahi bidang pendidikan di daerah," ujarnya.

Dalam hal ini kata Samsuddin pihaknya mendorong Pemkab Aceh Tengah untuk membentuk sekolah unggulan berbasis kompetensi.

"Berbasis kompetensi baik guru maupun siswa yang nantinya setiap murid yang dihasilkan sebagai output dapat bersaing di berbagai bidang usaha dan dapat berperan di dunia teknologi," kata Samsuddin.

Samsuddin menyampaikan bahwa pendidikan saat ini harus diselaraskan dan dipadukan dengan kebutuhan dunia sekarang.

Karena itu kata dia pendidikan berbasis kompetensi serta unggulan menjadi hal spesifik yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah.

"Itu senada dengan yang selalu disampaikan oleh Presiden Jokowi bahwa pendidikan harus bermuara pada link and match," ucapnya.

Terakhir kata Samsuddin pihaknya juga meminta pemerintah daerah untuk kembali melakukan penataan baik dalam hal pemerataan guru dan insfrastruktur.

"Penataan pemerataan guru dan infrastruktur yang memadai untuk menunjang pencapaian target pendidikan," ucap Samsuddin.

 

 

HM