Fatimah warga Aceh Tengah cuma punya labu rebus untuk dimakan

Beberapa potong sisa buah labu rebus di rumah Fatimah saat dikunjungi relawan kemanusiaan, Selasa (16/12/2025). ANTARA/Kurnia Muhadi. 

Takengon (ANTARA) – Warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tengah Fatimah (53 tahun) akhirnya menerima bantuan pangan dari relawan kemanusiaan untuk pertama kalinya pasca bencana.

Saat disambangi di rumahnya, pada Selasa (16/12), janda satu anak ini sudah tidak lagi punya beras. Satu-satunya makanan yang ada hanyalah labu rebus untuk bertahan hidup.

“Gak ada lagi beras. Cuma itu, buah labu, dikasih orang kemarin,” kata Fatimah.

Fatimah bersama anak perempuannya tinggal di sepetak rumah kosan yang dia sewa di kawasan Kampung Simpang Kelaping, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah.

Namun di KTP, ibu ini terdaftar sebagai warga Kampung Gelelungi, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah. Bantuan beras dari pemerintah yang didistribusikan melalui masing-masing desa pun tak kunjung dia terima.

“Belum pernah dapat bantuan,” ujarnya.

Fatimah merupakan potret warga kurang mampu di Aceh Tengah yang turut didera oleh kondisi krisis pasca bencana banjir dan tanah longsor. Dia turut memikul dampak dari terhentinya roda ekonomi daerah.

Perempuan paruh baya ini sehari-hari hanya mengandalkan pekerjaan sebagai buruh serabutan. Namun sejak bencana banjir dan tanah longsor terjadi, tak ada lagi pekerjaan yang bisa dia lakukan.

“Gak ada kerja sekarang. Terakhir kerja bantu-bantu di kede orang di sana, sekarang kedenya tutup,” ucap Fatimah.

Relawan kemanusiaan Ayu Rz menyerahkan bantuan sembako kepada Fatimah di rumahnya, Selasa (16/12/2025). ANTARA/Kurnia Muhadi. 
Relawan kemanusiaan Ayu Rz menyerahkan bantuan sembako kepada Fatimah di rumahnya, Selasa (16/12/2025). ANTARA/Kurnia Muhadi.

Sementara relawan kemanusiaan, Ayu Rz mengatakan sosok Fatimah merupakan salah satu potret kerentanan sosial ekonomi yang dia temui di tengah kondisi krisis pasca bencana saat ini.

Menurutnya warga dengan tingkat ekonomi lemah seperti Fatimah akan cenderung lebih rentan bahkan tidak memiliki daya tahan terhadap risiko ancaman kelaparan.

“Persoalannya seperti Bu Fatimah ini, dia bukan korban bencana langsung. Rumahnya tidak kena banjir ataupun longsor. Jadinya kerap terlewatkan dari perhatian para pihak yang menyalurkan bantuan,” kata Ayu.

Aktivis perlindungan perempuan dan anak di Aceh Tengah ini mengaku baru tergerak untuk menggalang donasi bahkan di hari ke 20 pasca bencana.

Pasalnya dia semakin prihatin melihat kondisi krisis pangan yang terjadi pasca bencana, khususnya terhadap kelompok perempuan rentan di daerahnya.

“Kondisi semakin mengkhawatirkan, dampak isolasi daerah tidak main-main. Ekonomi lumpuh, terjadi krisis pangan. Setiap hari makin banyak saya dengar omongan ibu-ibu yang sudah tidak punya beras di rumah. Akhirnya saya coba galang donasi seadanya, Alhamdulillah ada kawan-kawan yang merespon dan membantu,” tutur Ayu.

Lanjutnya sehari setelah menggalang donasi, dia langsung mendatangi rumah-rumah calon penerima bantuan yang sudah dia data ulang sebelumnya. Mereka adalah kelompok perempuan rentan, para janda, dan perempuan tulang punggung keluarga.

Masing-masing dari mereka menerima sebanyak 5 kilogram beras dan satu paket bingkisan makanan ringan hasil sumbangan para dermawan.

“Hari ini ada 26 orang penerima. Alhamdulillah itu hasil donasi dari para hamba Allah, amanah untuk saya sampaikan. Masih ada lagi sisanya, akan segera kita salurkan juga kepada yang membutuhkan,” ujarnya.

Ayu yang juga merupakan Ketua IKWI Aceh Tengah ini berharap upayanya itu dapat sedikit membantu mengisi kekosongan antara penyaluran bantuan yang dilakukan besar-besaran oleh pemerintah dan pihak relawan lainnya, tapi tetap masih ada yang terlewatkan.

Untuk itu dia mengajak semua pihak dapat terus saling mengisi, berkolaborasi, dan memberikan yang terbaik dalam upaya bersama melewati masa krisis pasca bencana.

“Ayo berbuat sebisa kita, sekecil apapun pasti akan bermanfaat. Saya sendiri juga akan fokus untuk kelompok perempuan rentan. Untuk donasi bisa langsung di rek BSI 7103128603 a.n Ayu Rita Zahara atau kontak saya di 085296652838,” sebutnya.

 

Ant

 

 

Comments: 0

Your email address will not be published. Required fields are marked with *