[Diskusi Publik KNPI] Tahun 2030 Wilayah Gayo Jadi Pengekspor Listrik

Laporan : Kurnia Muhadi

Takengon - lingepost.com : Direktur Utama Gayo Energi, Irham, mengatakan wilayah Dataran Tinggi Gayo di tahun 2030 tidak lagi menjadi daerah pengimpor listrik, tapi sebaliknya akan menjadi daerah pengekspor listrik.

Irham menjelaskan bahwa wilayah Gayo memiliki potensi luar biasa untuk energi terbarukan mulai dari air, geotermaol, dan matahari.

"Untuk air kita punya topografi (Jatuhnya air dari pegunungan kepada turbin) yang sangat baik dibanding daerah lain. Dan kecukupan sumber daya air," kata Irham saat berbicara dalam Diskusi Publik menyorot Masa Depan Gayo dan Kepentingan Strategis Nasional yang diselenggarakan oleh KNPI Aceh Tengah, Sabtu malam 30 Januari 2016, di TKJ Coffee Shop, Takengon.   

Dia mengatakan bahwa kebutuhan listrik Aceh  saat ini adalah sebesar 400 megawatt. Namun pembangkit listrik yang ada hanya sanggup memenuhi 40 persen dari total kebutuhan tersebut. 

"Jadi yang 60 persen sisanya didatangkan dari Sumatera Utara," ucap Irham.

Menurutnya, di masa mendatang wilayah Gayo akan sanggup untuk memenuhi kebutuhan listriknya sendiri, bahkan berpotensi menjadi daerah pengekspor listrik.

"Saat ini di Bener Meriah ada 7 proyek pembangkit listrik tenaga energi terbarukan, mulai dari air sampai geotermal. Di Aceh Tengah ada dua proyek yaitu PLTA Pesangan I dan II."

"Perhitungan saya di tahun 2026 atau 2030 maka dari Tanoh Gayo akan menghasilkan kurang lebih 700 megawatt," tuturnya.

Alumni sekolah bidang energi di Jerman ini juga memprediksi kebutuhan listrik wilayah Gayo di tahun 2030 mencapai 450 megawatt. 

"Jadi masih ada sisa sekitar 250 megawatt. Dan itu akan kita suplay ke daerah lain. Sekarang kita pengimpor listrik, nanti kita akan jadi pengekspor listrik," ucapnya.

Diskusi publik yang digelar turut dihadiri Kapolres Aceh Tengah AKBP Dodi Rahmawan, sejumlah kepala dinas, tokoh masyarakat, serta unsur pemuda dan mahasiswa di Aceh Tengah dan Bener Meriah.

KNPI Aceh Tengah selaku penyelenggara berencana menggelar kegiatan tersebut secara berkesinambungan, untuk merumuskan langkah-langkah terkait upaya menjadikan wilayah Gayo sebagai daerah strategis dalam kepentingan pembangunan nasional.