Categories: News

Bupati Shabela Minta Majelis Adat Gayo Susun Regulasi Adat Tempo Dulu

Share

Takengon | lingePost - Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar meminta Majelis Adat Gayo agar dapat menyusun regulasi terkait pelaksanaan tatanan kehidupan adat istiadat masyarakat Gayo tempo dulu.

Shabela juga meminta agar dapat dilakukan pendataan terhadap pelaksanaan adat istiadat dan budaya di desa-desa, kemukiman, dan kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Tengah.

Hal itu disampaikan Shabela Abubakar saat membuka pelaksanaan Musda ke II Majelis Adat Gayo (MAG) untuk membentuk kepengurusan baru periode 2020-2024 di Oproom Setdakab setempat, Kamis.

"Para leluhur kita sudah mewariskan nila-nilai adat istiadat yang tinggi. Namun saat ini upaya kita belum cukup untuk menggali, mengkaji, mengembangkan, dan melestarikannya," kata Shabela Abubakar dalam sambutannya.

Menurut Shabela saat ini tidak banyak lagi masyarakat Gayo yang mampu berbicara dengan baik dan benar menggunakan petatah petitih Gayo, seperti pantun, tamsil, melengkan, peri mestike, sebuku, dan lain-lain.

Selain itu kata dia nilai adat yang juga sudah jarang ditemui di tengah masyarakat saat ini adalah terkait pelaksanaan upacara adat dalam setiap momen dan waktu tertentu seperti yang pernah dilakukan para leluhur terdahulu.

"Baik sinte murip (Pernikahan) , sinte mate (Kematian), tulak bele (Tolak bala), nik ni reje (Naik raja), munirin reje (Mandi raja), petawaren, resam berume (Adat bersawah), turun ku lut (Turun ke laut), dan acara adat lainnya," sebutnya.

Related Post

Karena itu Bupati ini meminta Majelis Adat Gayo agar kedepannya dapat bekerja untuk menyusun regulasi yang terkait dengan tatanan kehidupan adat istiadat masyarakat Gayo tempo dulu.

"Pelaksanaan acara adat belum sepenuhnya dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, terutama jajaran Majelis Adat Gayo. Karena orang Gayo itu muedet, muatur, muinget, urum muresam," tutur Shabela.

Pada kesempatan itu Shabela juga menyampaikan agar para pegawai di lingkungan pemerintahan setempat dapat mulai membiasakan diri untuk program satu hari berbahasa Gayo yakni di setiap hari Kamis.

"Dan memakai pakaian bermotif kerawang gayo di instansi pemerintahan," kata Shabela.

 

 

HM/Ant

Tulisan diperbaharui pada 25 Juli 2020 2:08 am

Recent Posts

Senyum Tawa Anak Panti Pada Seminar Motivasi dan Santunan ke 11

Takengon | lingePost - LSM LIPGA dan PROSAT, Sabtu (6/4/2024) kembali melaksanakan kegiatan yang berkelanjutan yang diberinama Seminar Motivasi, Games… Read More

13 April 2024

HMI Takengon Kritik DPRK Soal Pemilihan Pansel Panwaslih Kada

Takengon | lingePost -Formatur Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Takengon, Afdhalal Gifari, mengkritik kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten… Read More

3 April 2024

Hotel Grand Bayu Hill Takengon Bagi-Bagi Takjil kepada Masyarakat

Takengon | lingePost - Manajemen Hotel Grand Bayu Hill Takengon berbagi takjil kepada masyarakat, Minggu (31/3/2024). General Manager Hotel Grand… Read More

31 Maret 2024

Pj Bupati Mirzuan Tinjau Proyek Bendungan PLTA

Takengon | lingePost - Pj Bupati Aceh Tengah T Mirzuan bersama unsur Forkopimda setempat meninjau proyek bendungan PLTA Peusangan 1… Read More

25 Maret 2024

Pj Bupati Mirzuan Inpeksi Keselamatan Angkutan Menghadapi Lebaran Idul Fitri

Takengon | lingePost - Jelang menghadapi lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah Pj Bupati Aceh Tengah T Mirzuan bersama forkopimda Aceh… Read More

23 Maret 2024

Manfaatkan Moment Safari Ramadhan, Pj Bupati T Mirzuan Berbagi Bersama Masyarakat Kute Panang

Takengon | lingePost - Memasuki hari ke- 8 puasa pada bulan suci ramadhan 1445 H dimanfaatkan oleh Pj Bupati Aceh… Read More

20 Maret 2024

This website uses cookies.