Bupati Shabela Ajak PLTA Kitsum 5 Ikut Cegah COVID-19

Takengon | lingePost - Bupati Aceh Tengah mengajak Manajemen PT. PLN (Persero) UPT Kitsum 5 Aceh Tengah (pengembang proyek PLTA Peusangan 1 dan 2) untuk ikut serta melakukan pencegahan penyebaran COVID-19.

"Kami meminta PLTA ikut mencegah Covid -19, sehingga tidak berpotensi menyebar di Aceh Tengah" kata Shabela Abubakar di ruang kerjanya, Jum'at (3/4), saat menerima kunjungan pihak PT PLN (Persero).

Bupati mengharapkan manajemen melalui Humas PLTA bekerjasama dengan pemerintah kabupaten turut mensosialisasikan pencegahan Covid-19 di wilayah Kabupaten Aceh Tengah, terutama pada warga dan pekerja di wilayah pembangunan PLTA Peusangan 1 dan 2.

"PLTA harus ikut ambil bagian serta memiliki tanggung jawab moral dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Aceh Tengah, terutama sosialisasi, penyediaan masker, pembersih tangan dan penerapan jaga jarak atau social distancing bagi karyawan" lanjut Shabela.

Hal yang tidak kalah penting menurut Shabela, pihak manajemen PLTA harus menyediakan fasilitas karantina atau ruang isolasi mandiri bagi pekerja bukan warga Aceh Tengah dan baru datang dari luar daerah.

"Kami minta pihak manajemen PLTA untuk membangun fasilitas karantina, ikut serta memberikan bantuan sosial serta mengalokasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu masyarakat yang terkena dampak ditengah pandemik Covid-19," tutup Shabela.

Sementara itu pihak PT. PLN (Persero) UPT Kitsum 5 Aceh Tengah (pengembang proyek Pesangan 1 dan 2) melalui Manajer Proyek UPP Kitsum 5 Aceh Tengah, Nanda Dani Andrianto menyampaikan terkait penanganan Corona pihaknya punya panduan/protokol dari PLN Pusat terkait rencana pencegahan penyebaran virus di lingkungan perusahaan, diterapkan untuk seluruh area proyek, seperti penyemprotan disinfektan, penyediaan alat kebersihan untuk cuci tangan dan hand sanitizer, penerapan social distancing di kantor dan proyek.

"Terkait penanganan pekerja dengan status ODP, dilakukan sesuai arahan dinkes (Puskesmas Silih Nara), perlakuan isolasi untuk ODP juga dipantau langsung oleh Puskesmas secara harian meliputi isolasi diri 14 Hari di area basecamp yang kami sediakan, serta sementara kami meminta para pekerja agar tidak datang atau kembali kemari sampai ada perubahan situasi," terang Nanda.

Pihak manajemen juga siap mengambil langkah sesuai pesan atau permintaan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, terkait penyediaan CSR maupun hal lain terkait pencegahan dan penanganan Covid 19.

"Apa yang direkomendasi pihak pemda pada prinsipnya kami menyetujui dan akan kami persiapkan sesuai regulasi dan ketentuan dari pemerintah daerah," lanjutnya.

 

 

HM