Aktivis Sorot Dana Safari Ramadhan Pemkab Bener Meriah yang disebut Capai 1 Milyar

Laporan : Kurnia Muhadi

Redelong – lingepost.com : Penggunaan anggaran daerah untuk kegiatan Safari Ramadhan tahun 2017 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bener Meriah menuai sorotan aktivis Gayo karena disebut menelan dana besar hanya untuk kegiatan seremonial.

Koordinator Ramung Institut, Waladan Yoga, mengatakan dari penelusuran pihaknya dana yang berpotensi dihabiskan oleh Pemkab Bener Meriah untuk kegiatan Safari Ramadhan pada tahun ini bisa mencapai total Rp 1 Milyar.

Aktivis Waladan Yoga
Aktivis Waladan Yoga

“Untuk kegiatan Safari Ramadhan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bener Meriah dianggarkan uang sejumlah Rp 428.600.000,-. Selain itu ada juga anggaran untuk buka puasa tingkat kabupaten senilai 65.580.000,-. Potensi kegiatan lainnya yang juga kemungkinan diselenggarakan pada bulan Ramadhan dan dikaitkan dengan kegiatan Pemerintah Daerah selama bulan Ramadhan adalah kegiatan bantuan anak yatim dan bantuan bagi penyandang cacat/jumpo,” ujar Waladan kepada lingepost.com, Minggu 4 Juni 2017.

“Untuk kegiatan anak yatim dianggarkan sebesar Rp 203.400.000,-. Sementara penyaluran bantuan bagi penyandang cacat/jumpo dianggarkan sebesar Rp 94.200.000,-. Jika ditotal anggaran pemerintah daerah untuk kegiatan Ramadhan ini senilai Rp 791.780.000,-.  Itu jumlah total dan sudah digabungkan antara kegiatan murni dibulan Ramadan dan kegiatan yang potensi diselenggarakan pada bulan Ramadhan,” tuturnya.

Menurut aktivis ini, total dana tersebut belum termasuk SPPD setiap pejabat yang ditugaskan sebagai Petugas Safari Ramadhan.

“Hitungan kita totalnya dapat mencapai 1 Milyar. Dengan anggaran yang sangat besar tersebut kita berharap tidak ada niat jahat untuk sekedar menghabiskan anggaran dibulan suci ini, karena selama ini juga publik Bener Meriah tidak tahu pasti jumlah anggaran dan apa saja kegiatan Pemerintah Daerah selama bulan Ramadhan,” tutur Waladan.

Lanjutnya, untuk menghindari kecurigaan publik sudah seharusnya Pemkab Bener Meriah terbuka soal pengelolaan anggaran yang ada dan mempublikasikannya dari setiap anggaran yang terpakai.

“Jangan hanya dilingkar kekuasaan saja yang mengetahui hal tersebut. Misalnya soal bantuan yang diperbantukan untuk masjid atau menasah (mersah) yang dikunjungi, berapa total bantuan keuangan yang ditinggalkan untuk rumah ibadahnya dan berapa yang disumbangkan untuk petugas masjid/mersah. Selama ini kegiatan dan bantuan berada di area abu Abu alias rahasia,” ucap Waladan.

“Kemudian perlu diperjelas dan diperlihatkan kepada publik siapa saja anggota Tim Safari Ramadhan yang ditugaskan untuk melaksanakan Safari Ramadhan kali ini, diperlihatkan saja kepada publik. Agar tidak ada yang makan uang buta. Karena selain anggaran yang sudah dianggarkan, mereka para pejabat yang ditugaskan juga akan menikmati kucuran dana SPPD, jadi memang setiap pejabat yang menjadi petugas Safari Ramadhan mendapatkan kenikmatan yang double, selain mereka dapat honor, juga dapat jatah SPPD dan sederet fasilitas dan anggaran lainnya. Untuk itu kita minta Pemda Bener Meriah dapat terbuka, jangan lagi ada anggapan semua kegiatan dan seluruh anggaran yang telah dianggarkan adalah rahasia negara,” sebutnya.