18 tahun menghilang, jenazah Harun Alrasyid ditemukan di kebun kopi

Redelong – lingepost.com : Sesosok kerangka manusia ditemukan warga di areal kebun kopi di kawasan Kampung Kenawat Redelong, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Rabu.

Kapolres Bener Meriah, AKBP Fahmi Irwan Ramli, saat berita ini dirilis, Kamis, menjelaskan bahwa kerangka manusia tersebut diyakini adalah Harun Alrasyid yang sudah menghilang sejak 18 tahun lalu.

Keyakinan itu, kata Fahmi Irwan Ramli, karena adanya pengakuan seorang warga setempat, Jemiar, yang mengaku mengenali ciri-ciri kerangka yang ditemukan tersebut sangat jelas menunjukan identitas suaminya Harun Alrasyid berdasarkan pakaian yang dikenakannya saat terakhir kali meninggalkan rumah di tahun 2000 silam.

Jemiar mengaku masih sangat mengenali rincian baju warna abu-abu dan celana jeans warna biru serta celana dalam ponggol warna kuning bergaris biru seperti yang terakhir kali dipakai oleh suaminya.

Selain itu, Jemiar, juga mengaku masih sangat mengenali bentuk gigi orang terdekatnya itu.

Jemiar menjelaskan suaminya Harun Alrasyid terakhir kali meninggalkan rumah dengan ciri-ciri tersebut pada tahun 2000 silam, saat Aceh masih dilanda konfik bersenjata.

Jenazah Harun Alrasyid pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama, Rupita (30), saat dia sedang memetik kopi bersama beberapa orang lainnya, pada Rabu sore.

Rupita mengatakan saat itu dia melihat tulang terbungkus baju dan celana di atas tanah. Curiga dengan temuannya itu, kemudian Rupita bersama kerabat lainnya yang sedang berada di kebun kopi itu langsung menghubungi kepala desa setempat via seluer, melaporkan temuan tersebut.

Lalu kepala kampung bersama warga setempat langsung mendatangi lokasi dan setelah memastikan bahwa tulang belulang tersebut adalah kerangka manusia, warga kemudian melaporkannya ke Polsek setempat.

Setelah akhirnya dipastikan bahwa kerangka tersebut adalah jenazah Harun Alrasyid berdasarkan penuturan istrinya Jemiar yang masih mengenali ciri-ciri dari kerangka tersebut, jenazah kemudian dikebumikan secara layak di lokasi perkuburan umum desa setempat.

Source:Antara